Daily News Indonesia
Jumat, Mei 16, 2025
  • Home
  • News
    • All
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Internasional
    • Megapolitan
    • Politics
    • Science
    Gerakan rakyat akan terus jadi mitra kritis pemerintah

    Gerakan rakyat akan terus jadi mitra kritis pemerintah

    Tuntutan makzulkan Gibran tak bisa dianggap remeh

    Tuntutan makzulkan Gibran tak bisa dianggap remeh

    Ribuan kader partai Hanura sambut meriah kehadiran Anies

    Ribuan kader partai Hanura sambut meriah kehadiran Anies

    Tak melindungi hak warga negara dan jurnalis: pasal 21 UU Tipikor tahun 1999 digugat ke MK

    Tak melindungi hak warga negara dan jurnalis: pasal 21 UU Tipikor tahun 1999 digugat ke MK

    Teman ungkap kisah Anies jadi ketua ospek di UGM

    Teman ungkap kisah Anies jadi ketua ospek di UGM

    Gibran Disarankan Mundur Baik-baik Jangan Konfrontatif

    Gibran Disarankan Mundur Baik-baik Jangan Konfrontatif

    Trending Tags

    • Trump Inauguration
    • United Stated
    • White House
    • Market Stories
    • Election Results
  • Tech
    • All
    • Apps
    Jawaban obyektif AI jika ditanya apakah Jokowi presiden terburuk di dunia

    Jawaban obyektif AI jika ditanya apakah Jokowi presiden terburuk di dunia

    Petra Christian University raih marketplace berbasis AI terbaik di Asia

    Petra Christian University raih marketplace berbasis AI terbaik di Asia

    Trending Tags

    • Nintendo Switch
    • CES 2017
    • Playstation 4 Pro
    • Mark Zuckerberg
  • Lifestyle
    • All
    • Budaya
    • Health
    • Travel
    Berlebaran gaya Betawi: Habib, Mudik, Milir, hingga ngejot

    Berlebaran gaya Betawi: Habib, Mudik, Milir, hingga ngejot

    Restoran Kanibal: Menu Daging Manusia

    Restoran Kanibal: Menu Daging Manusia

    Restoran Kanibal Menyuguhkan Daging Manusia Itu Memang Ada!

    Restoran Kanibal Menyuguhkan Daging Manusia Itu Memang Ada!

    Ini Khasiat Jahe Merah dan Pinang Muda untuk Vitalitas Pria

    Ini Khasiat Jahe Merah dan Pinang Muda untuk Vitalitas Pria

    Kearifan Lokal dan Budaya Masa Silam yang Hampir Punah

    Kearifan Lokal dan Budaya Masa Silam yang Hampir Punah

    Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret Ala Sinshe Awi Bagian I

    Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret “Ala” Sinshe Awi (Bagian I)

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Game of Thrones
    • MotoGP 2017
    • eSports
    • Fashion Week
  • Kolom
  • Entertainment
    • All
    • Movie
    • Sports
    Timnas Garuda menuju piala dunia 2026

    Timnas Garuda menuju piala dunia 2026

    Islamofobia ala Bollywood:  akankah menular ke Indonesia?

    Islamofobia ala Bollywood: akankah menular ke Indonesia?

  • DNI TV
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • All
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Internasional
    • Megapolitan
    • Politics
    • Science
    Gerakan rakyat akan terus jadi mitra kritis pemerintah

    Gerakan rakyat akan terus jadi mitra kritis pemerintah

    Tuntutan makzulkan Gibran tak bisa dianggap remeh

    Tuntutan makzulkan Gibran tak bisa dianggap remeh

    Ribuan kader partai Hanura sambut meriah kehadiran Anies

    Ribuan kader partai Hanura sambut meriah kehadiran Anies

    Tak melindungi hak warga negara dan jurnalis: pasal 21 UU Tipikor tahun 1999 digugat ke MK

    Tak melindungi hak warga negara dan jurnalis: pasal 21 UU Tipikor tahun 1999 digugat ke MK

    Teman ungkap kisah Anies jadi ketua ospek di UGM

    Teman ungkap kisah Anies jadi ketua ospek di UGM

    Gibran Disarankan Mundur Baik-baik Jangan Konfrontatif

    Gibran Disarankan Mundur Baik-baik Jangan Konfrontatif

    Trending Tags

    • Trump Inauguration
    • United Stated
    • White House
    • Market Stories
    • Election Results
  • Tech
    • All
    • Apps
    Jawaban obyektif AI jika ditanya apakah Jokowi presiden terburuk di dunia

    Jawaban obyektif AI jika ditanya apakah Jokowi presiden terburuk di dunia

    Petra Christian University raih marketplace berbasis AI terbaik di Asia

    Petra Christian University raih marketplace berbasis AI terbaik di Asia

    Trending Tags

    • Nintendo Switch
    • CES 2017
    • Playstation 4 Pro
    • Mark Zuckerberg
  • Lifestyle
    • All
    • Budaya
    • Health
    • Travel
    Berlebaran gaya Betawi: Habib, Mudik, Milir, hingga ngejot

    Berlebaran gaya Betawi: Habib, Mudik, Milir, hingga ngejot

    Restoran Kanibal: Menu Daging Manusia

    Restoran Kanibal: Menu Daging Manusia

    Restoran Kanibal Menyuguhkan Daging Manusia Itu Memang Ada!

    Restoran Kanibal Menyuguhkan Daging Manusia Itu Memang Ada!

    Ini Khasiat Jahe Merah dan Pinang Muda untuk Vitalitas Pria

    Ini Khasiat Jahe Merah dan Pinang Muda untuk Vitalitas Pria

    Kearifan Lokal dan Budaya Masa Silam yang Hampir Punah

    Kearifan Lokal dan Budaya Masa Silam yang Hampir Punah

    Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret Ala Sinshe Awi Bagian I

    Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret “Ala” Sinshe Awi (Bagian I)

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Game of Thrones
    • MotoGP 2017
    • eSports
    • Fashion Week
  • Kolom
  • Entertainment
    • All
    • Movie
    • Sports
    Timnas Garuda menuju piala dunia 2026

    Timnas Garuda menuju piala dunia 2026

    Islamofobia ala Bollywood:  akankah menular ke Indonesia?

    Islamofobia ala Bollywood: akankah menular ke Indonesia?

  • DNI TV
No Result
View All Result
Daily News Indonesia
No Result
View All Result
Home News Internasional

Politik kooptasi Prabowo terhadap semua partai itu bencana bagi demokrasi

21 Oktober 2024
in Internasional
0
Politik kooptasi Prabowo terhadap semua partai itu bencana bagi demokrasi

Daily News | Jakarta – Bukan hanya tidak ada lagi partai yang mengkritik berbagai kebijakan pemerintah, tetapi budaya asal bapak senang (ABS) seperti masa Orde Baru hidup kembali di era Prabowo.

Maka, langkah Presiden terpilih Prabowo Subianto menggandeng semua partai termasuk yang menjadi lawan politiknya pada Pilpres 2024 kemarin mencemaskan kalangan masyarakat sipil terhadap masa depan demokrasi Indonesia. Karena bakal tidak ada partai oposisi yang akan menjadi penyeimbang pemerintahan mendatang.

RelatedPosts

Wacana penghapusan kuota impor reaktif: bisakah jadi bumerang?

Babak baru hubungan Ukraina, AS dan Rusia: siapa penentu?

Ditekan Trump, Israel siap teken gencatan senjata dengan Hamas

Pakar politik Prof. Sukron Kamil mengaku tidak kaget Prabowo berupaya menggaet semua partai politik untuk memperkuat pemerintahannya.

Karena jauh sebelum berupaya mengajak NasDem, PKS, dan PKB bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang diduga sekaligus untuk menjegal pencalonan Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024, Prabowo tampak memang tidak begitu memperdulikan etika dan nilai-nilai demokrasi yang sesungguhnya.

Hal itu terlihat dari berbagai pernyataan dan sikap tokoh yang kini masih menjabat Menteri Pertahanan itu saat masa-masa kampanye Pilpres 2024 lalu.

“Bisa dilihat saat kontestasi Pilpres, dalam benak Prabowo itu, demokrasi bukan demokrasi substansial, tapi demokrasi prosedural yang bagi dia, yang penting rakyat memilihnya, (lewat) apa pun caranya termasuk misalnya ada cawe-cawe Presiden Jokowi apalagi diduga ada pemberian bansos,” jelasnya kepada KBA News Rabu, 16 Oktober 2024.

Tidak hanya itu, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga menunjukkan bukti lainnya. Yaitu masa bodoh Prabowo saat Anies dalam debat capres menanyakan putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang uji materi UU Pemilu soal usia capres-cawapres yang menjadi celah bagi Gibran Rakabuming Raka bisa maju sebagai cawapres untuk mendampinginya.

Karena terkait putusan tersebut, Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) memvonis Ketua Hakim MK saat itu, Anwar Usman, telah melakukan pelanggaran etik berat. “Karena itulah jika sekarang juga demokrasinya prosedural, ya wajar juga. Karena dalam benak Prabowo kan demokrasi hanya elektoral.”

Lebih jauh Prof. Sukron menjelaskan ketiadaan partai oposisi pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan sangat mengkhawatirkan. Karena demokrasi sesungguhnya mengharuskan adanya partai yang akan melakukan pengawasan terhadap kekuasaan.

“Harus ada kelembagaan atau partai oposisi. Di Amerika, kalau (Partai) Demokrat menang (Pemilu), Republik yang oposisi. Demikian pula sebaliknya. Di beberapa negara lain juga seperti itu,” papar mantan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta ini.

Dia pun menepis pernyataan Prabowo bahwa para pemimpin dan elite politik harus akur yang menurutnya itu sebagai bentuk penolakan terhadap oposisi. Termasuk dia menolak anggapan para pemimpin Indonesia bahkan sejak masa Sukarno yang menyebut demokrasi barat yang menghendaki adanya oposisi tidak sesuai kepribadian Indonesia.

“Kepribadian Indonesia yang mana? Andaikan merujuk pada budaya Sunda dan Jawa yang harus harmoni pun, tetap keharmonian, kerukunan bukan berarti menghilangkan kritik, tidak adanya checks and balances. Di dalam dunia ilmiah, bahkan itu bisa menghancurkan kalau semuanya ‘yes man’,” tegas Prof. Sukron Kamil.

Karena itu akademisi yang produktif menulis ini khawatir, bukan hanya tidak ada lagi partai yang mengkritik berbagai kebijakan pemerintah, bahkan bukan tidak mungkin budaya asal bapak senang (ABS) seperti masa Orde Baru akan hidup kembali di era Prabowo.

Terlebih, Prabowo pun sudah mengingatkan elemen politik yang tidak mau diajak bekerja sama agar tidak mengganggu jalannya pemerintahan, bahkan mantan Danjen Kopassus itu menyebut para pihak tersebut lebih baik menonton saja.

“Apalagi tanda-tandanya, dia minta yang lain menonton saja. Itu bagi saya bencana bagi demokrasi. Subtansi demokrasi menjadi tidak ada. Hanya bajunya saja seolah demokrasi di dalamnya enggak ada,” ungkapnya.

Meski demikian, Prof. Sukron Kamil menambahkan, semua pihak harus sabar menunggu sampai pelantikan menteri kabinet Prabowo-Gibran untuk mengetahui secara pasti apakah benar-benar semua partai bergabung sehingga tidak ada lagi yang menjadi oposisi.

Mengingat, perkembangan terakhir meski sudah diisukan PDIP juga akan mendukung, tapi sampai kini belum ada pernyataan resmi dari Megawati Soekarnoputri, sang Ketua Umum. Bahkan NasDem yang sejak awal menyatakan bergabung ke KIM, gabungan partai pendukung Prabowo-Gibran, tapi tidak menyodorkan nama kadernya untuk menjadi menteri.

“Inilah hemat saya bisa berbahaya kalau semua kebijakan tanpa ada satu pun partai yang mengkritisi, kalau benar itu terjadi. Jadi ini semua masih pengandaian. Makanya harus kita tunggu. Jangan-jangan juga dengan masuknya PDIP, KIM Plus bubar. Wallahu a’lam,” demikian tandasnya.

Sebagaimana diketahui, pada Senin-Selasa kemarin, Prabowo telah memanggil sebanyak 48 calon menteri serta 59 calon wakil menteri dan calon kepala badan yang akan memperkuat pemerintahannya ke depan. Selanjutnya, selama dua hari ke depan, Prabowo akan memberi pembekalan kepada para calon pembantunya tersebut.

Meski demikian, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kemarin menyampaikan, penetapan menteri dan wakil menteri ini masih dinamis. “Mungkin masih ada satu atau dua (kandidat menteri dan wamen) nanti yang dinamis sampai dengan 18 Oktober dan terakhir 19 Oktober. Itu mungkin masih ada beberapa pertimbangan,” tuturnya.

Soal PDIP sendiri, di tengah pemanggilan sejumlah calon anggota kabinet kemarin, Pramono Anung menyambangi kediaman Prabowo. Namun politikus PDIP ini tidak menyampaikan komentar apa pun kepada awak media. Diduga dia membawa pesan dari Megawati untuk Prabowo.

Sementara itu, poltikus PDIP lainnya, Bambang Wuryanto menyebut, pihaknya belum mengambil sikap resmi terhadap pemerintahan Prabowo. Saat ini ada tiga pendapat di internal PDIP. Yaitu ingin segera bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran, menunda, dan bahkan menolak masuk ke pemerintahan. (HMP)

Tags: bencana bagi demokrasibudaya asal bapak senangera Prabowokebijakan pemerintahOrde BaruPolitik kooptasi Prabowo
SendShareTweet

Related Posts

Wacana penghapusan kuota impor reaktif: bisakah jadi  bumerang?
Internasional

Wacana penghapusan kuota impor reaktif: bisakah jadi bumerang?

13 April 2025
Babak baru hubungan Ukraina, AS dan Rusia: siapa penentu?
Internasional

Babak baru hubungan Ukraina, AS dan Rusia: siapa penentu?

8 Maret 2025
Ditekan Trump, Israel siap teken gencatan senjata dengan Hamas
Internasional

Ditekan Trump, Israel siap teken gencatan senjata dengan Hamas

26 Januari 2025
Gencatan senjata: Israel mulai menarik pasukannya dari Rafah
Internasional

Gencatan senjata: Israel mulai menarik pasukannya dari Rafah

26 Januari 2025
Los Angeles: angin kencang masih ancam kebakaran memburuk
Internasional

Los Angeles: angin kencang masih ancam kebakaran memburuk

26 Januari 2025
Media Inggeris: perang Gaza disebut genosida abad ini
Internasional

Media Inggeris: perang Gaza disebut genosida abad ini

25 Januari 2025
Next Post
Hoaks: Anies kunjungi rumah Prabowo: 2017, kenapa hebohnya Sekarang?

Hoaks: Anies kunjungi rumah Prabowo: 2017, kenapa hebohnya Sekarang?

Gerakan rakyat akan terus jadi mitra kritis pemerintah
Megapolitan

Gerakan rakyat akan terus jadi mitra kritis pemerintah

30 April 2025
0

Ketua Umum Gerakan Rakyat, Sahrin Hamid, menegaskan komitmen organisasinya untuk tetap menjadi critical support atau mitra kritis dalam kancah politik...

Read more
Tuntutan makzulkan Gibran tak bisa dianggap remeh

Tuntutan makzulkan Gibran tak bisa dianggap remeh

30 April 2025
Ribuan kader partai Hanura sambut meriah kehadiran Anies

Ribuan kader partai Hanura sambut meriah kehadiran Anies

30 April 2025
Tak melindungi hak warga negara dan jurnalis: pasal 21 UU Tipikor tahun 1999 digugat ke MK

Tak melindungi hak warga negara dan jurnalis: pasal 21 UU Tipikor tahun 1999 digugat ke MK

30 April 2025
Teman ungkap kisah Anies jadi ketua ospek di UGM

Teman ungkap kisah Anies jadi ketua ospek di UGM

30 April 2025
Gerakan rakyat akan terus jadi mitra kritis pemerintah
Megapolitan

Gerakan rakyat akan terus jadi mitra kritis pemerintah

30 April 2025
0

Ketua Umum Gerakan Rakyat, Sahrin Hamid, menegaskan komitmen organisasinya untuk tetap menjadi critical support atau mitra kritis dalam kancah politik...

Read more
Tuntutan makzulkan Gibran tak bisa dianggap remeh

Tuntutan makzulkan Gibran tak bisa dianggap remeh

30 April 2025
Ribuan kader partai Hanura sambut meriah kehadiran Anies

Ribuan kader partai Hanura sambut meriah kehadiran Anies

30 April 2025
Tak melindungi hak warga negara dan jurnalis: pasal 21 UU Tipikor tahun 1999 digugat ke MK

Tak melindungi hak warga negara dan jurnalis: pasal 21 UU Tipikor tahun 1999 digugat ke MK

30 April 2025
Teman ungkap kisah Anies jadi ketua ospek di UGM

Teman ungkap kisah Anies jadi ketua ospek di UGM

30 April 2025
Daily News Indonesia

Sepekan - Samari - Sam Traveler

Navigate Site

  • Home
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Info Iklan
  • Indeks
  • KBA News

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Tech
  • Lifestyle
  • Kolom
  • Entertainment
  • DNI TV

Sepekan - Samari - Sam Traveler