Daily News | Jakarta – Tugas mahasiswa bukan hanya menyelesaikan skripsi, tapi juga membekali diri untuk menjadi kontributor perubahan nyata bagi bangsa
Maka, Muntaki, mahasiswa semester akhir Jurusan Manajemen Universitas Pamulang (Umpam), Tangerang Selatan (Tangsel), Banten menyoroti kuliah umum Anies Baswedan di Universitas Islam Bandung (Unisba), Jawa Barat, pada poin keenam, yakni tentang pentingnya mahasiswa melihat diri sebagai bagian dari para pembuat sejarah, bukan hanya penikmat hasil perjuangan orang lain. Kuliah umum Anies juga melecut kesadarannya untuk menjadi pelakuk sejarah sejak dari bangku kuliah.
“Saya merasa sangat tertampar dengan kalimat Pak Anies yang mengatakan bahwa mahasiswa adalah pelaku sejarah, bukan sekadar penonton. Ini mengingatkan saya bahwa tugas nahasiswa bukan hanya menyelesaikan skripsi, tapi juga membekali diri untuk menjadi kontributor perubahan nyata bagi bangsa,” ujar mahasiswa asal Rangkas Bitung, Banten ini kepada KBA News, Jumat, 20 Juni 2025.
Muntaki mengaku bahwa selama menjalani studi, ia sempat merasa kehilangan arah dan motivasi. Namun setelah mengikuti kuliah umum Anies secara daring dan mendalami pesan-pesan yang disampaikan, semangatnya kembali tumbuh.
“Saya sedang menyelesaikan skripsi, dan sempat stagnan. Tapi setelah mendengar langsung pidato Pak Anies, saya kembali yakin bahwa masa kuliah ini adalah kesempatan terbaik untuk memperkuat karakter, memperluas wawasan, dan menyiapkan diri menjadi bagian dari perubahan,” lanjutnya.
“Buat saya, kuliah umum ini bukan hanya materi akademis, tapi juga motivasi hidup. Saya makin yakin untuk menuntaskan skripsi dan menjadikan pesan Pak Anies sebagai moto perjuangan saya: ‘Skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai. Sekadar mengingatkan ulang’,” pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dalam kuliah umum bertema “Pendidikan Berkarakter: Memperkuat Peran Perguruan Tinggi dalam Membangun Peradaban Bangsa di Era Society 6.0” pada Rabu, 18 Juni 2025, Anies Baswedan mengatakan, “Mahasiswa itu tidak boleh merasa seperti sedang menonton sejarah. Anda bukan penonton sejarah. Anda harus merasa menjadi pelaku sejarah!”
Anies menegaskan bahwa kampus bukan hanya ruang transfer ilmu, melainkan ruang pembentukan karakter dan panggung awal kontribusi untuk negeri. (DJP)