Daily News | Jakarta – ‘’Kita paling gemas kalau ada penyelenggara negara tidak bisa menjelaskan apa yang dia kerjakan.’’ Tokoh perubahan Anies Baswedan menegaskan critical thingking ini perlu dimunculkan di pemerintahan. Maka rasanya demokrasi kita akan menjadi lebih baik.
Gubernur Jakarta era 2017-2022 ini mengatakan pandangannya dalam acara Monolog Peluncuran Buku, ‘’Makanya, Mikir!’’ sebagaimana dikutip KBA News dari YouTube Abigail Limuria, Jumat, 25 April 2025.
Ia berbagi tentang pentingnya berpikir kritis, objektif, dan rasional dalam berdemokrasi. Dalam monolog tersebut, Anies juga membagikan kesan-kesannya soal buku ‘’Makanya, Mikir!’’, kenapa ia menyukai pertanyaan yang sulit, dan apa syarat bagi Indonesia untuk bisa lebih berkualitas dalam bernegara.
‘’Hal yang menarik dalam perjalanan karir, perjalanan tugas dan perjalanan apapun adalah kalau ada pertanyaan kritis,’’ kata dia.
Anies Baswedan menyukai pertanyaan yang rumit dan sulit. Kenapa? Karena itu memaksa kita untuk berpikir. ‘’Mengapa berpikir kritis itu penting bagi sebuah demokrasi. Kalau kita lihat perjalanan masyarakat se dunia dalam 350 tahun terakhir negara atau bangsa yang maju adalah memiliki kebebasan berkompetisi di bidang ekonomi atau ekonomi pasar. Yang kedua, kompetisi gagasan atau yang bias akita sebut demokrasi,’’ ungkap dia.
Kemampuan dan kemauan berpikir kritis ini harus ditumbuhkan. ‘’Saya melihat buku Makanya, Mikir! Judulnya saja jelas. Dia memberikan sebuah kesan, selalu mau bertanya, selalu mau mencari. Ada keinginan untuk tahu lebih jauh. Bertanya adalah awal untuk berpikir kritis,’’ ungkap Mendikbud era 2014-2016 tersebut.
Menurut dia, kemajuan di dalam berdemokrasi tidak muncul hanya dari monolog saja. Kemajuan didapat karena perbedaan ide dan gagasan yang terus menerus terjadi.
‘’Kebebasan berdemokrasi di Indonesia ini tidak boleh surut. Kita harus menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Ini tidak mudah lantaran lingkungan kita belum tentu lingkungan yang memberikan apresiasi atas sikap atau orang-orang yang berpikir kritis.’’ (EJP)