Daily News | Jakarta – Dalam Khutbah Idul Adha 1446 Hijriah/2025 yang disampaikan Anies Rasyid Baswedan di Masjid Al Azhar Jakarta pada Jumat, 6 Juni 2025, sejumlah poin penting mengenai makna kurban dan kepemimpinan spiritual disampaikan secara menyentuh dan reflektif.
Kepada KBA News, Gunawan Fernanda, sarjana Teknik Mesin yang saat ini bekerja sebagai Office Administration & Auditor, sekaligus seorang digital creator di bawah naungan GF Media, menyampaikan bahwa khutbah Anies kali ini menyentuh lapisan paling dalam dari pemaknaan seorang profesional terhadap tanggung jawab sosial dan spiritualnya di era modern.
“Sebagai seorang pekerja di bidang industri dan kreatif, seringkali kita terjebak dalam target dan pencapaian materi. Tapi khutbah Pak Anies mengingatkan saya bahwa membangun bangsa ini butuh keberanian moral dan kerelaan berkorban untuk kebaikan yang lebih luas. Poin kedua dan keempat itu sangat relevan dengan kondisi kami saat ini,” ujar Gunawan, Senin, 9 Juni 2025.
Menurutnya, semangat kurban harus ditarik bukan hanya dalam konteks ibadah, tetapi dalam kerja-kerja profesional. Gunawan mencontohkan, dalam industri kreatif yang kini ia geluti, banyak sekali tantangan untuk tetap menjaga integritas dan idealisme dalam menghadapi tuntutan pasar.
“Pak Anies bilang, membangun peradaban tak bisa hanya mengandalkan slogan dan retorika. Harus ada tindakan nyata, keberanian untuk berkata benar meski tidak populer. Ini pelajaran besar buat kami para digital creator agar konten kami bukan hanya viral, tapi juga punya nilai dan keberpihakan,” tambahnya.
Gunawan juga menilai bahwa khutbah Anies memiliki kekuatan narasi yang kuat untuk mendorong transformasi di kalangan generasi muda dan profesional, terutama mereka yang bekerja dalam sistem modern yang kerap menjauhkan manusia dari nilai spiritual.
“Kami para pekerja di sektor swasta dan industri sangat butuh sosok pemimpin yang bisa menghidupkan kembali nilai-nilai kemanusiaan dan keberanian moral di tengah tantangan zaman. Apa yang disampaikan Pak Anies di atas mimbar itu bukan sekadar ceramah agama, tapi strategi peradaban,” ujarnya.
“Idul adha tahun ini menjadi sangat berbeda. Saya bukan hanya belajar arti kurban, tapi juga arti tanggung jawab. Terima kasih Pak Anies atas khutbah yang membangunkan nurani,” pungkas Gunawan.
Dalam narasi yang dikutip KBA News dari unggahan Youtube @masjidagungalazhar, pada Senin, 9 Juni 2025, yang mengangkat dimensi keberanian dan pengorbanan dalam membangun peradaban dan menjaga prinsip.
Pada narasi khutbahnya Anies memaparkan tentang pentingnya pengorbanan sebagai prasyarat membangun kemajuan umat, bukan sekadar seremoni tahunan. Sementara poin keempat menekankan bahwa keberanian moral dan konsistensi atas prinsip adalah syarat utama dari kepemimpinan yang sejati.
“Nabi Ibrahim tidak sekadar menunjukkan ketaatan, tapi keberanian untuk melawan arus. Ia rela mengorbankan yang paling dicintai demi sesuatu yang lebih tinggi nilainya—ketaatan dan keadilan. Maka, kepemimpinan spiritual menuntut pengorbanan, bukan hanya retorika,” ucap Anies dalam khutbah di hadapan ribuan jamaah tersebut. (DJP)