Daily News | Jakarta – Pasangan Supian Suri dan Chandra Rahmansyah keluar sebagai pemenang dalam Pilkada Wali Kota Depok 2024, setelah melalui perjuangan panjang untuk meyakinkan masyarakat agar mau menerima perubahan yang mereka perjuangkan. Kemenangan mereka sekaligus mengakhiri dominasi PKS selama dua dekade di kantor eksekutif Kota Depok, meski PKS memperoleh kursi terbanyak di DPRD setempat.
Rohmat Rospari, koordinator relawan dari GASS D1 (Gabungan Aktivis Supian Suri Depok 1), menegaskan kemenangan ini merupakan kemenangan rakyat Depok yang menginginkan perubahan. “Keinginan Supian-Chandra untuk melayani masyarakat selaras dengan keinginan masyarakat itu sendiri untuk berubah,” katanya, seraya menambahkan bahwa warga frustrasi dengan berbagai masalah yang belum terselesaikan seperti kemacetan lalu lintas, pengelolaan sampah, banjir, dan pengangguran yang telah berlangsung selama dua dekade di bawah pemerintahan sebelumnya.
Rohmat menyoroti beberapa masalah yang belum teratasi, termasuk kemacetan parah di Jalan Sawangan dan jalan-jalan lain seperti Kartini dan Margonda Raya. Pengelolaan sampah juga menjadi perhatian utama, khususnya tumpukan sampah yang terus bertambah di Cipayung, yang belum ditangani dengan baik. Selain itu, stagnasi pertumbuhan ekonomi, di mana hanya sekelompok kecil elit yang menikmati manfaat dari pembangunan, menjadi masalah yang signifikan. “Semaraknya ekonomi hanya dinikmati oleh beberapa kelompok yang merupakan bagian dari elit politik,” jelas Rohmat.
Kemenangan Supian-Chandra juga melambangkan pencapaian kolektif masyarakat. “Ini adalah kemenangan bagi semua warga Depok, terlepas apakah mereka mendukung Supian-Chandra atau tidak,” lanjut Rohmat. Ia mencatat bahwa kepemimpinan baru akan membangun kerja baik dari pemerintahan sebelumnya.
Faktor-Faktor di Balik Kemenangan Supian-Chandra
Rohmat mengidentifikasi beberapa faktor kunci yang berkontribusi pada keberhasilan Supian-Chandra dalam pemilihan umum. Pertama, kemampuan dan fleksibilitas Supian membantunya memperoleh dukungan dari 12 partai politik dan 130 kelompok relawan masyarakat. Kedua, dukungan dari partai-partai yang berpihak pada pemerintah yang berkuasa, seperti Gerindra dan PKB, berperan. Faktor ketiga adalah pengalaman PKS sebelumnya, terutama kenangan pahitnya bekerja dengan pemerintah. Faktor keempat adalah keinginan masyarakat untuk perubahan, setelah dua dekade masalah yang belum terselesaikan. Terakhir, Rohmat menyebutkan “sunnatullah,” hukum alam perubahan, yang menyatakan bahwa tidak ada kekuasaan yang bertahan selamanya.
Lebih lanjut, Rohmat menunjukkan kesalahan besar yang dilakukan PKS, yaitu kegagalannya mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta pada tahun 2024, yang melemahkan posisinya secara politik. PKS memiliki kesempatan untuk memposisikan dirinya lebih efektif dengan bermitra dengan Anies tetapi gagal memanfaatkannya. Selain itu, pernyataan kontroversial yang dilontarkan Suswono, calon wakil gubernur dari PKS untuk pasangan Ridwan Kamil, semakin memperburuk citra PKS. Pernyataannya tentang Nabi Muhammad yang menganggur menuai kontroversi, khususnya di kalangan umat Islam di wilayah Jabodetabek.
Cabut Gugatan PKS
Pasca hasil pemilu, pasangan Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi A. Rafiq yang diusung PKS, yang sebelumnya menggugat hasil pemilu, mencabut gugatan sengketa hasil pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK). Pada 8 Januari 2025, pasangan ini resmi mencabut gugatan mereka tepat saat sidang perdana akan dimulai. Keputusan itu diambil setelah melalui pembahasan yang saksama di internal partai, sebagaimana diungkapkan Hermanto Setiawan, Sekretaris DPD PKS Depok. Ia menyebutkan bahwa PKS menghormati proses demokrasi dan hasil pemilu.
Hermanto juga menyinggung potensi PKS untuk bergabung dengan koalisi KIM Plus di Depok. Ia menegaskan, meski dialog selalu diterima, partai akan mengambil keputusan politik berdasarkan mekanisme internal dan aspirasi anggota serta rakyat.
Menatap Masa Depan
Dengan kemenangan Supian-Chandra, Rohmat berharap wali kota dan wakil wali kota terpilih dapat dipercaya dalam memenuhi janji kampanye dan bekerja keras untuk menyelesaikan berbagai masalah yang telah lama terjadi di kota ini. “Kami berharap kepemimpinan yang baru dapat bertanggung jawab dan berkomitmen untuk menjadikan Depok sebagai tempat yang lebih baik bagi semua,” katanya.
Kemenangan Supian-Chandra merupakan perubahan dalam lanskap politik di Depok, yang menandakan era kepemimpinan baru yang menanggapi kebutuhan masyarakat. Dengan koalisi yang kuat dan mandat untuk perubahan, keduanya siap untuk mengatasi berbagai tantangan kota yang mendesak, memastikan masa depan yang lebih cerah dan lebih sejahtera bagi Depok. (AM)
Discussion about this post