Daily News | Jakarta – Pesan Anies dalam menghadapi pilgub menjadi pedoman bagi memilih pemimpin Jakarta agar tidak salah.
Para pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur (Cagub dan Cawagub) Jakarta berupaya agar mendapatkan suara dari pendukung Anies Baswedan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Salah satu warga Jakarta Timur Pipit yang merupakan ‘anak Abah’ mengaku menyayangkan pernyataan tersebut. Namun dia juga memikirkan agar Kota Jakarta bisa dikelola dengan orang yang tepat.
“Iya benar sekali, sebagai pribadi tentu kecewa Abah (Anies Baswedan) tidak bisa ikut dalam pilkada kali ini. Namun sebagai warga DKI Jakarta tentu saya juga ingin kemajuan bagi Kota Jakarta ini dikelola 5 tahun ke depan. Yaa saya sebagai anak Abah mencintai Pak Anies,” ucap Pipit kepada KBA News dihubungi, Jakarta, Jumat, 27 September 2024.
Pipit menjelaskan kalau sebelumnya Anies Baswedan telah memberikan pernyataan sikapnya terhadap siapa yang akan didukung. Selain itu, Anies juga berpesan kepada para pendukungnya yang dikenal dengan ‘anak Abah’ agar tidak terburu-buru menentukan dukungan di Pilkada Jakarta.
Pesan itulah, kata Pipit, yang kini menjadi pedomannya buat memilih pemimpin Jakarta. Hal itu supaya tidak menyesal dikemudian hari.
“Dan saya tidak ingin salah pilih pemimpin,” tegasnya.
Dia mengaku masih mempelajari visi, misi, dan program dari ketiga pasangan cagub dan cawagub itu. Dia tidak mau Jakarta ditangan cagub dan cawagub Jakarta yang bakal datang menjadi berantakan.
Dia ingin isi dari visi, misi dan program para ketiga cagub dan cawagub mendekati progran-program Anies Baswedan dan dijalankan sesuai dengan bai bukan janji karena ingin suara anak Abah.
“Dan juga sejauh ini saya masih mempelajari mana ketiga dari paslon ini yang visi misinya sesuai dengan apa yang saya harapkan bagi kemajuan kota saya kota Jakarta,” tuturnya.
“Minimal ada yang mendekati progam-programnya waktu Abah menjadi gubernur,” sambungnya.
Kemudian bila tidak ada yang mendekati itu, dirinya bakal melakukan gerakan mencoblos semua tiga cagub dan cawagub Jakarta. Gercos muncul karena bentuk kekecewaan masyarakat oleh pemerintah dan partai politik.
“Jadi gini, gercos itu muncul karena kekecewaan kita. Saya juga kecewa dengan parpol. Saya mungkin akan datang ke TPS dan ikut gercos,” paparnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan berpesan kepada anak abah diungkapkan Anies melalui akun media sosialnya. Anies menceritakan dirinya mendapatkan pertanyaan soal arah dukungan ‘anak abah’ di Pilgub Jakarta.
“Terima kasih kepada semua yang mempercayai dan mengungkapkan ini. Itu penanda bahwa kerja kita di 2017-2022 telah memberikan bekas yang mudah-mudahan berdampak positif,” kata Anies dalam video yang diunggah di Instagram pribadinya, Kamis, 26 September 2024.
Anies menilai saat ini terlalu dini untuk menentukan dukungan cagub-cawagub Jakarta. Menurut Anies, pendukungnya perlu melihat gagasan, visi-misi, hingga rencana kerja pada calon. (EJP)
Discussion about this post