Daily News | Jakarta – Anies Baswedan diyakini akan terus memperjuangkan agenda-agenda perubahan yang menjadi visi-misi besarnya selama ini. Mantan calon presiden nomor urut 1 pada Pilpres 2024 ini akan melakukannya sesuai dengan kapasitasnya sebagai orang yang berada di luar pemerintahan.
“Saya punya pandangan, Anies mungkin sedang menata apa yang harus dilakukan. Melihat situasi dan kondisi saat ini, dia kan mesti mengikuti apa yang sedang tren yang bisa mewujudkan dia punya harapan, yaitu perubahan bangsa,” jelas Panglima Gerakan Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Al Hamid kepada KBA News Senin 28 Oktober 2024.
Karena itu, selain akan terus menyuarakan kepentingan masyarakat, Anies pun akan menjadi oposisi terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran. Apalagi ini sudah menjadi prinsip mantan Gubernur DKI Jakarta itu yang disampaikan pada masa kampanye kemarin bahwa yang kalah pilpres berada di luar pemerintahan.
“Tentunya dia masih tetap saja harus mengadakan dialog-dialog dengan masyarakat, dan melihat kebijakan-kebijakan pemerintah. Mungkin bisa mengarahkan bahwa kebijakan itu tepat atau tidak tepat, pasti beliau akan memberi statement-statement,” paparnya.
Komitmen Anies untuk mengawal Pemerintahan Prabowo-Gibran bukan berarti tidak menerima hasil Pilpres 2024. Karena Anies sudah jelas mengakui kemenangan Prabowo-Gibran bahkan menghadiri pelantikan keduanya sebagai presiden dan wakil presiden pekan lalu.
Tapi Anies, katanya menekankan, mengawal Prabowo-Gibran semata untuk memastikan pemerintah bekerja sesuai dengan apa yang dijanjikan pada masa kampanye kemarin. Karena itu Anies akan bersuara kalau kebijakan Prabowo-Gibran melenceng dari dijanjikan, terutama kalau tidak sesuai dengan keinginan masyarakat.
“Tentunya Anies menyambut apa yang dilakukan pemenang pemilu, Pak Prabowo. Tapi tentu beliau juga mengamati dan mengawasi, apakah yang dilakukan itu sesuai dengan komitmen Pak Prabowo saat kampanye atau mungkin juga kalau ada yang melenceng. Dia akan menyuarakan kenapa melenceng, akan menyuarakan kalau tidak sesuai dengan keinginan masyarakat,” tegasnya.
Soal apakah Anies akan bergerak atas nama pribadi, membentuk organisasi kemasyarakatan (ormas), atau partai sebagai wadah dalam mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran dan sekaligus kendaraan politiknya ke depan, dia menyerahkan sepenuhnya kepada cucu pahlawan nasional AR Baswedan tersebut.
“Saya rasa tentunya dia sedang menimbang apa bentuk (wadah) yang terbaik. Saya rasa itu,” demikian Habib Umar Al Hamid. (DJP)