Daily News | Jakarta – Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menghapus ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden (presidential threshold) membawa angin segar bagi demokrasi Indonesia. Aturan ini membuka peluang lebih luas bagi setiap partai politik untuk mengusung calon terbaik tanpa hambatan jumlah kursi di parlemen. Salah satu figur yang diprediksi menjadi sorotan adalah Anies Baswedan.
Aktivis demokrasi Muhammad Aflofil menyebutkan bahwa penghapusan ambang batas ini akan menjadikan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029 seperti arena pasar bebas. “Kompetisi akan semakin menarik dan terbuka. Namun, siapa pun yang ingin maju harus memiliki endurance yang kuat sejak sekarang hingga 2029,” ujarnya kepada KBA News, Senin, 13 Januari 2025.
Aflofil menekankan pentingnya calon presiden untuk aktif dalam berbagai kegiatan sosial, kewirausahaan, dan budaya. Menurutnya, hal ini menjadi kunci untuk menarik minat partai politik sekaligus meningkatkan citra positif di mata masyarakat. “Meski terlihat seperti pasar bebas, tetap ada parameter untuk menilai siapa yang mampu membawa aspirasi rakyat,” tambahnya.
Meskipun presidential threshold dihapus, partai politik tetap menjadi elemen sentral dalam pencalonan presiden. Pertanyaannya, apakah Anies Baswedan perlu membentuk partai politik sendiri atau mendekati partai-partai yang sudah ada?
Menurut Aflofil, Anies tidak harus mendirikan partai baru. “Dengan endurance yang terjaga hingga 2029, partai-partai bahkan bisa berlomba-lomba mengusung beliau,” ungkap Aflofil.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa pengalaman Pilpres 2024 menunjukkan dinamika koalisi partai seringkali tidak sepenuhnya adil. Karena itu, Anies harus terus menjaga pergerakan dan visibilitasnya di tingkat nasional maupun internasional. “Kegiatan beliau yang konsisten terekspos media menjadi bukti endurance-nya,” jelasnya.
Aflofil menilai Anies perlu memaksimalkan jaringan yang sudah terbangun, termasuk komunitas seperti Langkah Baik dan TurunTangan. Di sisi lain, para relawan dan pendukung dapat terus mendorong popularitas Anies dengan berbagai program yang relevan.
“Jaringan pendukung Anies sudah sangat besar dan dinamis. Dari pengusaha, pelajar, hingga akademisi, semua memiliki peran masing-masing. Pengusaha bisa menggelar program kewirausahaan, sementara akademisi dapat menyelenggarakan seminar pendidikan atau orasi kebangsaan,” terangnya.
Dengan berbagai kekuatan yang dimiliki, Aflofil optimis bahwa jika Anies mampu menjaga konsistensi dan meningkatkan kerja-kerja strategisnya, peluang untuk menjadi calon unggulan di Pilpres 2029 akan semakin besar. (EJP)
Discussion about this post