Daily News | Jakarta – Chumaidi Syarif Romas, mantan Ketua Umum PB HMI periode 1976-1978, berpendapat bahwa apapun wadah baru yang akan dibentuk Anies Baswedan, organisasi ini harus berlandaskan prinsip keadilan, kesetaraan, dan perdamaian.
Ketiga prinsip tersebut yang menjadi ruh organisasi. “Dasarnya harus mindset perjuangan untuk rakyat,” ujarnya dalam wawancara dengan KBA News, Sabtu, 26 Oktober 2024.
Ia menambahkan bahwa prinsip ini selaras dengan cita-cita para pendiri bangsa, yang menginginkan Indonesia sebagai negara adil dan damai bagi seluruh rakyatnya. “Indonesia cita-citanya juga keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, cita-citanya baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur, kondisi negara yang damai, aman,” katanya.
Chumaidi menyarankan bahwa Anies sebaiknya membentuk sebuah ormas ketimbang partai politik. Ia melihat bahwa ormas lebih efektif untuk pergerakan sosial-budaya tanpa terbebani aspek politis yang terlalu formal. “Ormas memang lebih banyak bergerak di bidang kemasyarakatan dan sosial budaya, namun tetap berperan dalam pendidikan politik,” katanya.
Menurut Chumaidi, ormas seperti ini tetap bisa membangun kesadaran politik masyarakat tanpa harus mengubah arah menjadi partai politik.
Selain itu, Anies memiliki pengalaman langsung dalam mendirikan ormas sebelum mengubahnya menjadi partai politik, seperti pada kasus NasDem. “Anies sudah memiliki jaringan dan pemahaman mendalam mengenai apa yang dibutuhkan untuk membentuk jaringan nasional,” ungkap Chumaidi.
Jaringan tersebut, tambahnya, bisa menjangkau dari pusat hingga ke desa-desa, serupa dengan struktur partai, namun dengan fokus pada kegiatan kemasyarakatan.
Chumaidi juga menekankan pentingnya melibatkan generasi milenial dalam kegiatan ormas tersebut. “Anies pernah mengatakan pentingnya anak muda sebagai pemimpin masa depan, karena mereka lah yang kelak akan membawa tongkat estafet kepemimpinan bangsa,” jelasnya.
Kegiatan seperti seminar kebangsaan, bazar, pertemuan tokoh, dan program khusus untuk anak muda dianggapnya penting sebagai bagian dari pendidikan kepemimpinan bagi generasi berikutnya. “Milenial penting, Anies beberapa kali bicara tentang anak muda, karena anak muda adalah calon pemimpin masa depan,” tegasnya. (EJP)