Daily News | Jakarta – Skandal bagi-bagi jabatan yang dilakukan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni masih menjadi pembahasan publik.
Langkah Raja Juli yang memasukkan beberapa kader PSI ke dalam struktur organisasi Operation Management Office (OMO) Indonesia Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 dinilai tidak mencerminkan program efisiensi Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengatakan, langkah Raja Juli itu menjadi kontroversial sebab banyak kader PSI yang didapuk menjadi pengurus OMO FOLU dengan gaji fantastis.
“Jadi OMO FOLU Net Sink inilah yang kemudian di mana struktur organisasi di dalamnya ada sejumlah kader-kader PSI yang menjadi bagian di dalamnya dengan gaji yang dinilai cukup fantastis di Kisaran angka Rp20 sampai Rp50 juta,” ucap Adi dikutip KBA News dari YouTube pribadinya Adi Prayitno Official, Jumat 14 Maret 2025.
“Saya kira beberapa aspek yang kemudian diperbincangkan karena tentu di tengah upaya efisiensi yang ingin dilakukan oleh pemerintah, tapi di sejumlah Kementerian ada struktur organisasi yang justru ini membengkak dan tentunya ini akan membebani APBN kita di masa-masa yang akan datang,” ujarnya.
Adi menyoroti respon Politisi Golkar Firman Subagyo yang mempertanyakan perekrutan struktur organisasi OMO FOLU. Ia mendukung pernyataan Firman yang menginginkan penjelasan secara detil oleh Raja Juli terkait hal tersebut.
Menurutnya, perekrutan pengurus OMO FOLU harus berdasarkan kapasitas dan keahlian seseorang. Raja Juli dinilai merekrut hanya berdasarkan kelompok tertentu untuk rekan-rekan separtai.
“(Perekrutan pengurus OMO FOLU) bukan didasarkan atas misalnya kesamaan partai, bukan hanya didasarkan atas kesamaan-kesamaan kepentingan politik, sejumlah pihak sudah mulai bereaksi salah satunya muncul dari politisi Golkar itu,” paparnya.
Dengan kejanggalan tersebut, wajar Raja Juli dan PSI saat ini menjadi bulan-bulanan netizen di media sosial. Sebab komposisi organisasi OMO FOLU dinilai tidak berimbang dan kuat akan konflik kepentingan di dalamnya.
“Wajar kalau kemudian kita melihat di netizen di pembicaraan di media sosial Menteri Perhutanan Pak Raja Juli Antoni termasuk PSI adalah pihak-pihak yang paling banyak di-mention, paling banyak di-bully dan bahkan kemudian dikata-katai dengan bahasa-bahasa yang cukup sarkas,” tandasnya. (EJP)
Discussion about this post