Daily News | Jakarta – Masjid Salman ITB menjadi lautan manusia saat Anies Baswedan mengisi ceramah tarawih pada Sabtu, 8 Maret 2025 malam. Ribuan jemaah memadati area masjid, bahkan meluber hingga ke halaman dan selasar. Antusiasme luar biasa ini menunjukkan besarnya magnet sosok Anies bagi masyarakat Bandung.
Tak ingin kehilangan kesempatan untuk mendengar langsung ceramah Anies, banyak jemaah datang sejak siang hari. Beberapa bahkan sudah tiba sebelum Zuhur.
“Saya datang jam 10 pagi karena ada kegiatan di sini. Ada juga yang datang selepas Zuhur karena tahu bakal ramai, jadi memilih datang lebih awal biar dapat tempat. Tapi ternyata tetap tergeser ke tenda paling belakang,” ujar Alfiani dalam kanal YouTube Anies Baswedan dikutip KBA News, Kamis, 13 Maret 2025.
Tak sedikit yang harus puas salat di luar area utama masjid. “Saya datang jam 13.00 siang, tapi sudah susah masuk. Mulai Salat Asar, masjid sudah penuh. Alhamdulillah, pas Salat Isya saya bisa berada di saf terdepan,” kata Gina, jemaah lainnya.
Alasan hadir
Kehadiran Anies di Masjid Salman ITB memang dinanti banyak orang. Beberapa jemaah mengungkapkan alasan mereka hadir. “Pak Anies adalah tamu spesial. Isi ceramahnya sangat menginspirasi, banyak pesan penting bagi generasi muda,” ujar Arif Firdaus.
Sementara itu, Arbi menilai bahwa masyarakat Bandung masih memiliki semangat perubahan yang kuat. “Mungkin masyarakat Bandung masih kental dengan aura perubahan. Anies identik dengan tokoh perubahan, jadi saya tidak mau melewatkan kesempatan ini,” katanya.
Deva yang melihat ceramah Anies di UGM sebelumnya, juga tidak ingin ketinggalan. “Saya penasaran seperti apa suasananya di ITB, karena di UGM kemarin penuhnya minta ampun. Ternyata di ITB juga sama,” ujarnya.
Penuh inspirasi
Jemaah tak hanya kagum dengan antusiasme yang luar biasa, tetapi juga dengan isi ceramah yang disampaikan Anies. “Pak Anies membawa semangat optimisme bahwa Indonesia tetap bisa menjadi negara besar dan mencapai Indonesia Emas,” ujar Arfan.
Sementara itu, Gina menyoroti pesan Anies terkait mahasiswa yang ingin belajar di luar negeri. “Pak Anies bilang bahwa mahasiswa yang ingin kuliah di luar negeri bukan berarti meninggalkan Indonesia, justru mereka membawa nama bangsa ke gelanggang dunia,” katanya.
Kesan lain datang dari Aliya yang mengajak generasi muda untuk terus berpikir kritis. “Kita harus merawat pola pikir kritis agar Indonesia bisa maju. Jangan sampai kita dikekang oleh pihak yang sengaja melemahkan kita.”
Melihat respons luar biasa ini, tak heran jika banyak yang menunggu kehadiran Anies di kota-kota lainnya. Antusiasme jemaah di Masjid Kampus UGM maupun di Masjid Salman ITB Bandung menegaskan bahwa pesan-pesan perubahan dan optimisme yang disampaikan Anies Baswedan masih sangat relevan dan dinantikan oleh banyak orang. (DJP)?
Discussion about this post