Daily News | Jakarta – Anies Baswedan, tokoh politik yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan mantan Menteri Pendidikan, kini tengah mempertimbangkan untuk membentuk sebuah wadah baru. Apakah itu berbentuk organisasi masyarakat (ormas) atau partai politik, belum dapat dipastikan.
Namun, diskusi dan spekulasi mengenai bentuk organisasi yang paling tepat untuk merangkul aspirasi masyarakat luas semakin mengemuka. Banyak yang bertanya, jika Anies mendirikan ormas, organisasi macam apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia saat ini?
Ketua Umum PB HMI periode 1976-1978, Chumaidi Syarif Romas, pernah berbincang dengan Anies mengenai kemungkinan pembentukan wadah baru. Dalam perbincangan tersebut, Chumaidi menekankan pentingnya mendirikan ormas daripada partai politik. “Saat ini, partai politik menimbulkan polemik dan perang kepentingan,” katanya saat dihubungi KBA News, Kamis, 24 Oktober 2024.
“Harapannya, ormas ini dapat menjadi jaringan yang meningkatkan efektivitas pendukung dan terus berkembang seiring waktu,” imbuh alumnus IAIN (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.
Menurut dia, jaringan yang dibangun oleh ormas tersebut akan meliputi berbagai aspek sosial, akademik, dan masalah lainnya. Tujuannya adalah agar ide-ide dan pengetahuan bisa disebarluaskan, sekaligus menjadi platform silaturahmi nasional.
“Jika dibandingkan dengan partai, mendirikan ormas jauh lebih ringan, baik dari segi pembiayaan maupun kekuatan politik,” lanjut Chumaidi.
Oleh sebab itu, menjaga hubungan baik dengan partai yang sudah ada dinilai lebih efektif dibandingkan mendirikan partai baru yang memerlukan biaya besar dan usaha keras untuk berpartisipasi dalam pemilu.
Chumaidi mengatakan, meskipun ormas tidak sepenuhnya terlibat dalam politik, bukan berarti pembahasan politik bisa dihindari. Sebuah ormas yang bergerak di bidang sosial-budaya, akademik, maupun kesejahteraan masyarakat akan selalu bersinggungan dengan kebijakan politik.
Menurut Chumaidi, jika ormas ini terbentuk, jaringan yang dibangun haruslah tersebar di seluruh Indonesia, layaknya struktur partai politik, tetapi fokus pada kegiatan kemasyarakatan. Pengurusnya diharapkan ada dari tingkat pusat hingga provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, bahkan hingga kelurahan atau desa. “Ini yang kami maksud dengan membangun jaringan yang luas dan inklusif,” ujarnya.
Dalam aktivitasnya, ormas ini dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti seminar kebangsaan, pertemuan tokoh-tokoh nasional, bazar, dan program-program khusus untuk kaum milenial. Anies Baswedan sendiri beberapa kali menyatakan pentingnya melibatkan anak muda dalam kegiatan organisasi.
“Anak muda adalah calon pemimpin masa depan. Seperti Anies yang dulunya mahasiswa, lalu berkembang menjadi pemimpin,” tambah Chumaidi. (DJP)