Daily News | Jakarta – Diharapkan uji materi (UU Pilkada memberikan ruang bagi pemilih kotak kosong dan jika pemilihnya lebih dari 50 persen ma , Pilkada diulang dan mengikutkan peserta baru.
Gerakan Coblos Semua (Gercos) merupakan pernyataan perlawanan terhadap tindakan sewenang-wenang yang dilakukan rezim dan partai. Perlakuan mereka itu harus dilawan oleh para relawan dengan menolak mendukung dan memilih calon gubernur yang diusung oleh mereka semuanya.
Ketua DPD simpul relawan PEJUANG Anies Baswedan (ABW) Jakarta Selatan Puthut Wisnu Broto menyatakan hal itu kepada KBA News, Senin, 7 Oktober 2024 menyikapi perkembangan politik di Pilkada Gubernur Jakarta yang tidak diikuti oleh Anies Baswedan. Dia dijegal secara kasar, tanpa moral dan etika padahal jika ikut kontestasi dia diyakini menang.
“Ketiga Paslon yang sekarang bertarung tidak memiliki basis elektoral yang cukup. Jelas sekali mereka didrop untuk menutup gerak Anies. Mereka muncul secara tidak terduga dan tidak mengakar. Mereka hanya tergantung di atas dan tidak mengakar di akar rumput (grass-root). Seperti jenggot yang tergantung ke atas,” katanya lagi.
Seperti diketahui, ketiga Cagub yang maju Pilkada Jakarta adalah nomor urut 1 Ridwan Kamil- Suswono yang didukung oleh 14 partai, nomor urut 2 Dharma Parengkun – Kun Wardana dari jalur independen dan nomor urut 3 Pramono Anung- Rano Karno yang didukung oleh PDI-P. Ketiga pasangan Cagub ini kurang mendapat pijakan yang kuat di rakyat Jakarta.
Sangat kecewa
Menurut Puthut, para relawan, yang lebih dri 1.000 simpul di seluruh Indonesia sangat kecewa atas tindakan partai dan rezim yang telah menggagalkan Anies. Terbukti kezaliman itu terus dilakukan kepada Anies. Setelah berhasil menjegal di Pilpres lewat kecurangan, lalu kemudian menggagalkan usahanya untuk come-back di Pilkada Jakarta.
“Apa yang mereka lakukan sudah keterlaluan. Kezoliman yang tidak berhenti kepada Pak Anies. Mereka ketakutan jika Anies berkuasa. Sebab Anies terkenal jujur, amanah, anti korupsi, kolusi dan nepotisme. Jika Anies diberi kesempatan berkuasa, ulah busuk mereka akan terbongkar dan diduga akan melanggar hukum,” tambahnya.
Sebagai pendukung Anies, tambahnya, kita berketetapan hati untuk tidak tunduk kepada paksaan dan kezoliman itu. Kita tidak benci kepada siapapun tetapi jika dizolimi kita bereaksi. Dengan perasaan tegar dan pasti kita mengambil sikap yang semoga akan menjadi bukti di hadapan Tuhan bahwa kita melawan hal-hal yang tidak diredhoi-Nya.
“Karena itu, kita putuskan ikut dalam putusan bersama untuk melakukan gerakan coblos semua (Gercos). Kita pun menunggu hasil uji materi (Judicial Review) atas UU Pilkada agar MK memberikan ruang bagi yang tidak mau memilih Cagub tertentu lewat kotak kosong dan memutuskan jika kotak kosong lebih dari 50 persen, Pilkada diulang dengan mengikutkan peserta baru,” demikian Puthut Wisnu Broto. (AM)