Daily News | Jakarta – Anies Baswedan tidak bisa hanya mengendalkan para aktivis untuk memperkuat partai yang akan dibentuknya nanti. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mesti menggandeng para pengusaha, tentu yang mendukung gagasan perubahan yang diperjuangkannya selama ini.
Demikian disampaikan pengamat politik senior Dr. Musni Umar terkait wacana Anies akan mendirikan ormas atau partai politik sebagai langkah politiknya berikutnya setelah kalah di Pilpres 2024 dan gagal maju di Pilgub Jakarta 2024 karena tidak ada partai yang mendukungnya.
Terkait rencana pendirian partai politik ini, Musni Umar sendiri mendukung usulan yang berkembang saat ini agar Anies terlebih dahulu membentuk ormas. Setelah penggalangan dukungan dilakukan terlebih dahulu lewat ormas dan semua persyaratan terpenuhi, baru bertransformasi menjadi partai politik.
“Jadi bisa juga membentuk ormas dulu, mirip yang dilakukan Surya Paloh. Surya Paloh kan sebelumnya membentuk ormas, kemudian menjelang pemilu dia menjadikan partai politik (NasDem),” jelasnya kepada KBA News Rabu, 9 Oktober 2024.
Seraya melakukan konsolidasi awal lewat ormas, katanya melanjutkan, Anies juga sekaligus mencermati dinamika jelang Pemilu 2029 nanti. Terutama terkait kemungkinan adanya perubahan parliamentary threshold atau ambang batas suara minimal yang harus diperoleh partai untuk lolos ke DPR RI.
Terlebih setelah Mahkamah Konstitusi (MK) pada akhir Februari 2024 lalu memutuskan agar parliamentary threshold dikaji kembali secara mendalam untuk menekan disproporsionalitas pemilu legislatif (pileg).
Doktor sosiologi politik jebolan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) ini yakin partai-partai politik di DPR akan menaikkan parliamentary threshold dari sebelumnya 4 persen untuk memperkecil peluang partai baru masuk ke DPR.
“Pasti partai politik itu akan memperbesar parliamentary treshold. Kalau sekarang kan 4 persen. Surya Paloh sudah mengajukan 7 persen. Tentu kita sudah tahu tujuannya itu untuk memperkecil (jumlah partai),” ungkapnya.
Meskipun parliamentary threshold dinaikkan, dia optimistis partai besutan Anies nanti akan bisa mencapainya. Namun syaratnya Anies harus segera bergerak mendirikan ormas untuk menggalang kekuatan dari rakyat. Untuk memperkuat ormas itu, dia mendorong, Anies tidak hanya menggandeng aktivis, tapi juga para pengusaha.
“Dengan jaringan Pak Anies di seluruh Indonesia yang sudah kuat, ormas yang akan dibentuk ini akan lebih cepat terbentuk. Tetapi saran saya jangan semua aktivis yang masuk. Kalau pun aktivis, jangan jadi ketua. Jadi sekretaris saja,” ungkapnya.
Hal itu dia sampaikan karena untuk menggerakkan ormas dan kemudian partai nantinya butuh modal yang besar. Sementara para aktivis jamak diketahui tidak bisa diandalkan untuk membiayai partai politik.
“Realitas di masyarakat itu, pemilu atau pilkada sarat dengan uang. Kalau aktivis mana ada uangnya. Jadi cari orang berduit di berbagai daerah tapi punya idealisme untuk menjadi ketua. Lantas ditopang oleh para aktivis. Baru nanti menjelang pemilu ormas ini diubah menjadi partai politik,” demikian Musni Umar. (EJP)