Daily News | Jakarta – Sebulan jelang pelaksanaan pemilihan Pilgub Jakarta, suara-suara penolakan terhadap tiga pasangan calon gubernur terus disampaikan masyarakat. Termasuk tokoh masyarakat Jakarta, Habib Umar Al Hamid.
Panglima Gerakan Cinta Negeri (Gentari) ini mengaku tidak tertarik untuk mendukung pasangan kandidat mana pun. “Kalau pilgub, jujur saya tidak tertarik,” jelasnya kepada KBA News Senin, 28 Oktober 2024.
Habib Umar menilai ketiga pasangan calon yang berkontestasi di Pilkada Jakarta ini sejatinya bukan berasal dari aspirasi masyarakat. Tapi maju mencalonkan semata karena dorongan partai dan kekuasaan.
Ridwan Kamil – Suswono misalnya didorong Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang disokong Presiden Prabowo. Sementara Pramono Anung – Rano Karno hasil kolaborasi PDIP dan mantan Presiden Joko Widodo.
“Satu lagi (paslon) independen, ini juga tidak jelas, mencatut nama (KTP) orang untuk (memenuhi persyaratan) masuk di dalam arena. Jadi dari awal sudah bermasalah,” ungkap warga Tebet, Jakarta Selatan ini.
Di samping itu, lanjut Habib Umar, ketiga paslon juga tidak ada yang berasal Jakarta sehingga tidak mewarisi budaya penduduk Jakarta. Paling hanya Rano Karno yang dianggap orang Jakarta karena membintangi film si “Si Doel Anak Betawi”. Itu pun hanya sebagai cawagub.
“Jadi tiga-tiganya kalau kita lihat, tidak mewarisi budaya penghuni Jakarta. Jadi kalau saya pribadi (tidak tertarik mendukung). Tapi mudah-mudahan rakyat dapat menilai. Dan mereka (para calon) kalau menang duduk sebagai gubernur, bisa memberikan perhatian yang lebih dibanding gubernur yang lalu,” katanya.
Berdasarkan pertimbangan di atas terutama terkait para calon bukan berasal dari aspirasi rakyat, dia pun yakin Anies juga tidak akan mendukung pasangan kandidat manapun. Anies akan netral dan menyerahkan sepenuhnya kepada rakyat untuk menentukan pilihannya masing-masing.
“Saya rasa Pak Anies tidak akan memblok kepada salah satu paslon. Dia netrallah, tidak perlu diberikan statement condong ke mana. Tapi biarkan rakyat memilih apa yang dia lihat terbaik. Saya rasa beliau itu mengerti apa yang terjadi,” demikian Habib Umar Al Hamid. (DJP)