Daily News | Jakarta – Para kaum ibu di Jakarta yang tergabung dalam Barisan Emak-Emak Militan (BEM) kecewa berat terhadap elite-elite partai yang menjegal pencalonan Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024 ini. Karena mereka dan warga Jakarta secara umum sangat berharap mantan Gubernur DKI Jakarta itu kembali memimpin.
Setelah dipastikan Anies tidak jadi berlayar, Koordinator BEM Sri Aisyah menjelaskan, pada awalnya dia menyerahkan sepenuhnya kepada seluruh anggotanya untuk menentukan sendiri akan mendukung siapa dari tiga kandidat yang saat ini berkontestasi.
“Karena Pak Anies tidak lagi bisa mencalonkan, saya membebaskan teman-teman (untuk menentukan pilihan masing-masing),” jelasnya saat dihubungi KBA News lewat sambutan telepon seluler, Selasa, 29 Oktober 2024.
Namun setelah diberi kebebasan, dia melanjutkan, para anggota BEM yang berjumlah ratusan dan tersebar di enam wilayah kabupaten/kota se-Jakarta, lebih memilih untuk tidak mendukung satu pasangan manapun. Mereka akan mencoblos semua paslon pada saat pemilihan 27 November 2024 mendatang.
“Tapi teman-teman senangnya gercos (gerakan coblos semua). Ya, sudah terus saja gercos, saya bilang gitu,” beber nenek 5 cucu berusia 57 tahun yang tinggal di Warakas, Jakarta Utara ini.
Dia menekankan para anggota BEM benar-benar sudah bulat akan mencoblos semua paslon. Karena dia sebelumnya sudah mengingatkan terkait kemungkinan tetap adanya potensi penyalahgunaan surat suara meski telah dicoblos semua.
“Ya kalaupun tidak bisa dipakai (karena surat suara sudah dicoblos semua), mungkin hitungannya yang dipakai. Makanya saya ingatin, coblos saja salah satunya. Tapi teman-teman enggak mau. Ya sudah kembali ke teman-teman,” ungkapnya.
Dia memaklumi pilihan para emak-emak yang tergabung dalam BEM tersebut untuk mencoblos semua paslon. Karena ini merupakan bentuk perlawanan terhadap para elite yang menjegal pencalonan Anies Baswedan.
“Karena mereka marah dengan kondisi dan perpolitikan sekarang ini. Jadi ya, melawan dengan gercos. Kan harusnya Pak Anies dikasih kesempatan, bukan malah dimatikan,” demikian Sri Aisyah. (AM)