Daily News | Jakarta – Polri berhasil membongkar dan menangkap jaringan judi online. Termasuk sejumlah aktor yang merupakan oknum yang mendukung judi online. Keberhasilan Polri ini merupakan langkah signifikan dalam memberantas judi online (judol).
Upaya Polri ini merupakan bentuk penyelamatan generasi bangsa dan aset finansial warga sebagai dampak pembongkaran judol ini.
Analis intelijen, pertahanan dan kemanan, Ngasiman Djoyonegoro mengapresiasi langkah Polri terhadap maraknya judol ini.
“Ada 4 juta penduduk kita yang terjerat judol, statusnya sudah level darurat dan harus segera diambil langkah hukum. Langkah Polri ini saya kira mampu menghentikan arus judi online yang semakin menggila ini,” kata pria yang akrab dipanggil Simon, dalam keterangan resminya diterima KBA News, Kamis, 14 November 2024.
“Yang patut dibanggakan dari cara Polri memberantas judi online, tidak hanya memberantas di masyarakat, tapi juga tegas terhadap oknum di dalam kepolisian yang terlibat, entah dia sebagai pengguna atau peran lain,” kata Simon.
Keterlibatan oknum-oknum ini, menurut Simon, penting untuk ditelusuri lebih lanjut untuk menumpas judi online hingga akar-akarnya. “Kita tidak ingin generasi bangsa ini dirugikan, baik secara ekonomi, finansial maupun sosial karena adanya judi online ini,” kata Simon.
Ke depan, Polri diharapkan lebih aktif dalam melibatkan aduan dan laporan masyarakat terkait judi online ini.
“Kelompok teknologi (tech community) yang sehari-hari bergelut dengan internet, programming aplikasi dan penyedia jasa internet saya kira perlu dilibatkan secara lebih intens untuk pencegahan di masa yang akan datang,” kata Simon.
“Polri diharapkan dapat lebih rajin untuk melakukan sweeping online untuk mencegah keberadaan judi online yang suka muncul dalam format yang kadang tidak kita pikirkan. Disamping itu, kerjasama dengan pihak-pihak terkait yang memiliki kewenangan untuk memberantas judi online perlu ditingkatkan kembali,” kata Simon.
“Kita berharap bangsa kita bisa terlepas dari judi online sehingga lebih sehat secara mental dan sosial untuk mendukung Indonesia Emas 2045,” ujar Simon. (DJP)
Discussion about this post