Daily News | Jakarta – Maraknya teknologi Artificial Intelligence (AI) kini dicemaskan banyak pihak. Hal itu karena ditakutkan akan menggantikan peran guru di sekolah.
Diketahui, AI adalah merupakan teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia.
Anies Baswedan memilih cara pandang yang berbeda tentang hadirnya teknologi AI itu di dunia pendidikan.
“Apakah guru bisa dan akan digantikan oleh Al? Ini pertanyaan yang tidak tepat. Pertanyaan yang tepat adalah: guru seperti apa yang tidak akan bisa digantikan oleh Al?,” tulis Anies dikutip KBA News dari Instagram resminya, Senin, 2 Desember 2024.
Jawabannya, kata Anies, terletak pada guru yang memanusiakan manusia, membentuk karakter, menanamkan nilai, dan mengajarkan etika.
Sabtu lalu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu bertukar gagasan bersama para pendidik dan pembelajar dari seluruh Indonesia.
“Tema besar yang diangkat adalah tentang berpikir kritis, sebuah kemampuan yang tidak hanya penting bagi siswa, tetapi juga bagi guru dan masyarakat luas,” jelasnya.
Ia menilai, seorang guru bukan hanya sekadar pengajar, melainkan pembimbing yang mengajarkan siswa untuk bertanya, berpikir mendalam, dan menemukan jawaban.
Berpikir kritis bukan hanya membentengi kita dari informasi yang salah, tetapi juga menjadi dasar inovasi dan solusi.
“Selamat Hari Guru Nasional untuk seluruh pendidik di Indonesia. Terima kasih atas dedikasi yang diberikan. Mari terus menjadi pembelajar dalam mengajarkan kebebasan berpikir dan menciptakan ruang-ruang belajar yang penuh inspirasi!,” ujarnya. (EJP)