Daily News | Jakarta – Didukung banyak partai tapi kalah dengan satu orang. Itulah hasil Pilkada Jakarta 2024. Di mana, pasangan calon (paslon) no. urut 01 Ridwan Kamil-Suswono dikalahkan oleh paslon yang didukung Anies Baswedan. Yakni, duet Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).
“2 mantan pres + 1 pres + 12 partai VS 1 org Anies Baswesan ….KO,” tulis @marmutbiru dalam cuplikan video di TikTok yang diunggah oleh Dr. Evita Nursanty, MSc, pimpinan Komisi VII DPR RI dikutip KBA News, Selasa 10 Desember 2024.
Dalam video wawancara dengan tokoh PKS Mardani Ali Sera itu, dikomentari lebih dari 1.600 warganet atau netizen. Video tersebut membahas tentang dukungan petinggi negeri ini. Termasuk dukungan Anies Baswedan yang bukan siapa-siapa.
“Pak Anies mah bebas mau dukung siapa, krn beliau bukan kader salah satu partai. Salah PKS sendiri knp tdk mencalonkan Pak Anies,” timpal akun TikTok @Ki semar dikutip KBA News.
Selain itu, nitizen di akun tersebut juga bingung dengan langkah PKS yang bergabung KIM Plus. Apalagi PKS lagi kenceng isu Mulyono.
“Saya lebih kaget…. ternyata PKS gabung kim plus,” ujar @Darwis Ekalaya dan di komentar lain, @caca 2009 menuliskan, “itu lah hebat nya p anies, buat apa dukung pks wong aku dulu pilih p anies bukan pilih pks.”
Yang harus netral itu pemimpin negara ini, presiden. Bukan Anies diminta netral dalam Pilgub Jakarta. Dan pada akhirnya paslon yang aktif didukung Anies, dalam hal ini, Pram-Doel memenangi kontestasi Pilkada berdasar penetapan KPU Prov. Jakarta.
“Yang harus disuruh netral itu presiden aktif bukan pengangguran pak.” tulis akun @A di kolom komentar akun TikTok Dr Evita Nursanty. (DJP)