Daily News | Jakarta – Endurance atau daya tahan popularitas menjadi faktor krusial bagi siapa pun yang ingin bersaing di panggung politik nasional, termasuk Anies Baswedan yang digadang-gadang menjadi salah satu figur utama di Pilpres 2029. Dengan penghapusan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden (presidential threshold) oleh Mahkamah Konstitusi (MK), peluang bagi Anies semakin terbuka lebar. Namun, perjalanan menuju 2029 membutuhkan konsistensi dan strategi yang matang.
Menurut aktivis demokrasi Muhammad Aflofil, penghapusan ambang batas ini menjadikan Pilpres 2029 ibarat arena pasar bebas. “Kompetisi akan semakin menarik dan terbuka. Namun, siapa pun yang ingin maju harus memiliki daya tahan yang kuat sejak sekarang hingga 2029,” ujarnya kepada KBA News, Minggu, 19 Januari 2025.
Aflofil mengatakan, dalam hal daya tahan ini, Anies sudah terbukti mampu melakukannya. “Kegiatan beliau yang konsisten terekspos media menjadi bukti endurance-nya. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa ia tidak hanya siap secara personal, tetapi juga memiliki visi yang solid untuk membawa aspirasi rakyat ke level yang lebih tinggi,” jelasnya.
Meskipun presidential threshold dihapus, Aflofil menegaskan bahwa partai politik tetap memegang peranan penting dalam proses pencalonan presiden. Menurutnya, pertanyaan krusial adalah apakah Anies Baswedan perlu mendirikan partai politik sendiri atau memilih merapat ke partai-partai yang sudah ada.
“Dengan daya tahan yang dimiliki Anies terjaga hingga 2029, partai-partai bahkan bisa berlomba-lomba mengusung beliau tanpa perlu mendirikan partai baru,” ungkap Aflofil.
Mantan Sekjend Bakorsi AMIN Jawa Tengah ini berharap Anies memaksimalkan jaringan pendukung yang sudah terbentuk, seperti komunitas Langkah Baik dan TurunTangan. Selain itu, relawan dan pendukungnya juga diharapkan aktif dalam program-program yang relevan untuk terus meningkatkan popularitas dan daya tarik Anies di mata publik dan partai politik.
“Jaringan pendukung Anies sudah sangat besar dan dinamis. Dari pengusaha, pelajar, hingga akademisi, semuanya memiliki peran penting. Pengusaha bisa menggelar program kewirausahaan, sementara akademisi dapat menyelenggarakan seminar pendidikan atau orasi kebangsaan,” jelasnya.
Aflofil optimistis bahwa jika Anies mampu menjaga konsistensi dalam aktivitasnya dan terus membangun kerja-kerja strategis, peluang untuk menjadi calon unggulan di Pilpres 2029 akan semakin besar.
Dengan penghapusan presidential threshold ini, panggung demokrasi Indonesia semakin luas. Tantangan ke depan adalah bagaimana calon-calon potensial, termasuk Anies Baswedan, mampu memanfaatkan peluang ini untuk meneguhkan komitmen mereka dalam membangun Indonesia yang lebih baik. (DJP)
Discussion about this post