Daily News | Jakarta – Aksi besar-besaran mahasiswa di beberapa daerah baru-baru ini menyoroti pemangkasan anggaran yang dinilai berdampak langsung pada sektor primer masyarakat, khususnya pendidikan.
Pemotongan anggaran terjadi di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, dengan pemangkasan sebesar Rp14,3 triliun dari pagu anggaran Rp56,6 triliun. Sementara itu, anggaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang awalnya Rp33,5 triliun, dipangkas sebesar Rp8 triliun, menyisakan Rp25,5 triliun untuk dikelola sepanjang tahun.
Baswedan, dalam kuliah umumnya di Universitas Yarmouk, Yordania, menegaskan bahwa pendidikan adalah sektor vital bagi kemajuan bangsa. Ia menekankan bahwa anggaran pendidikan harus dimaknai sebagai investasi jangka panjang yang berdampak besar.
“Peningkatan kualitas manusia dasarnya adalah kesehatan dan pendidikan, setelah itu kesejahteraan,” ujar Anies dalam Live Stream Irbid Expo 2025, dikutip KBA News, Rabu, 25 Februari 2025.
Dalam acara Kolaborasi Lintas Bangsa untuk Dunia yang Berkeadilan: Perspektif Pendidikan dan Kemanusiaan, Anies mencontohkan Jepang sebagai negara yang berhasil membangun pendidikan secara sistematis. Ia mengisahkan bagaimana Jepang, yang sempat tertinggal dari Amerika dan Eropa, akhirnya bangkit dengan memajukan pendidikan dan teknologi.
“Jepang terkejut melihat Amerika dan Eropa yang sudah sangat maju. Mereka masih mengandalkan kapal layar, sementara negara lain sudah memiliki kapal selam bertenaga uap. Dalam hal pertahanan, sehebat apapun ilmu bela diri mereka, tetap takluk dengan sebutir peluru. Sejak saat itu, Jepang berkomitmen membangun pendidikan dan teknologi tanpa meninggalkan akar budayanya,” jelas Anies.
Hasil dari investasi pendidikan Jepang pun luar biasa. “Dalam lima dekade, Jepang berhasil menjadi salah satu dari lima negara superpower dunia,” ungkapnya.
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini menegaskan bahwa kepemimpinan suatu bangsa harus memiliki visi jauh ke depan dalam memajukan warganya. “Investasi pendidikan jangka panjang sangat penting. Mudah-mudahan alokasi pendidikan tidak berkurang. Kita doakan, namanya juga doa, kan,” pungkasnya. (DJP)
Discussion about this post