Daily News | Jakarta – Penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan citra buruk bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan mengatakan kasus tersebut menjadi pukulan telak bagi Prabowo yang dalam berbagai pidatonya selalu mendengungkan perang melawan korupsi.
“Peristiwa ini mencoreng dan mencederai semangat anti korupsi dan komitmen pemberantasan korupsi yang selalu digaungkang oleh Presiden Prabowo Subianto dalam setiap pidatonya,” ujarnya Iwan kepada KBA News, Sabtu, 23 Agustus 2025.
Iwan mengingatkan, Prabowo baru saja menegaskan komitmen antikorupsi dalam pidato Kenegaraan 15 Agustus lalu di hadapan MPR, DPR, dan DPD RI.
Namun, kenyataannya justru anggota kabinetnya terjerat dugaan praktik rasuah.
“Mestinya, anggota kabinet merah putih, para Menteri dan Wakil Menteri menjadi garda terdepan dalam mengawal komitmen Presiden memberantas korupsi, bukan malah jadi pelaku,” tegas Iwan.
Kritik keras ini memperlihatkan bahwa pemerintahan Prabowo tengah menghadapi ujian serius dalam menjaga konsistensi janji politiknya.
Alih-alih memperkuat integritas kabinet, kasus Noel justru memperlihatkan lemahnya mekanisme kontrol di internal pemerintahan.
“Dalam momentum ini, saya mendorong Presiden agar melakukan evaluasi menyeluruh anggota kabinetnya terkait dengan potensi-potensi adanya korupsi di kementerian dan lembaga,” tutur Iwan.
“Presiden harus mengultimatum keras para menteri dan wakil menterinya agar tidak main-main dengan uang rakyat,” tegasnya.
Dengan adanya kasus Noel, ia menyarankan agara Prabowo bertindak tegas dan mengeksekusi menteri yang terlibat kasus korupsi.
“Bila perlu, Presiden sendiri yang eksekusi jika ada menterinya yang menyelewengkan uang negara, jangan biarkan ada potensi korupsi lagi di antara anggota kabinetnya,” terang Iwan.
KPK diketahui melakukan OTT terhadap Noel, sapaan akrab Immanuel Ebenezer, pada Rabu, 20 Agustus 2025, malam. Kasus ini seketika menjadi sorotan publik, mengingat Noel adalah pejabat di lingkaran kabinet yang seharusnya menjadi contoh dalam menegakkan integritas dan transparansi.
Noel ditangkap bersama 11 tersangka lainnya terkait kasus pemerasan sertifikat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).(AM)