Daily News | Jakarta – Gelombang kerusuhan yang melanda berbagai daerah dalam beberapa hari terakhir menimbulkan korban jiwa, kerusakan fasilitas umum, serta kerugian sosial-ekonomi yang luas.
Koordinator SIAGA 98, Hasanuddin, menilai peristiwa ini menunjukkan bahwa rakyat kecil selalu menjadi korban.
Sementara mafia dan aktor politik diduga bermain di balik layar untuk memanfaatkan situasi demi kepentingan sempit.
Tragedi ini menunjukkan bahwa rakyat kecil selalu menjadi korban. Sementara mafia dan aktor politik justru bermain di balik layar, menunggangi situasi demi kepentingan sempit,” tegas Hasanuddin kepada KBA News, Selasa 2 September 2025.
Menurutnya, publik tidak bisa menganggap enteng pengakuan sejumlah menteri yang menyebut nama Riza Chalid dan jaringan mafia migas, pangan, serta minyak goreng sebagai pihak yang ikut bermain dalam kerusuhan.
Jika benar, hal itu bukan sekadar retorika politik, melainkan informasi hukum yang wajib ditindaklanjuti.
“Pernyataan ini jelas, terbuka, dan tidak bisa dibiarkan berhenti di ruang publik. Para menteri tersebut harus dipanggil Kepolisian dan Kejaksaan untuk dimintai keterangan hukum,” ujar Hasanuddin.
Ia menegaskan, kerusuhan yang menelan korban jiwa, merusak fasilitas umum, dan menimbulkan kerugian besar tidak boleh dipandang sebagai peristiwa biasa.
Apabila benar ada peran mafia dalam pendanaannya, maka peristiwa tersebut berkaitan dengan tindak pidana korupsi dan pencucian uang.
“Dengan demikian, setiap pihak yang membiayai, menutupi, atau merintangi pengungkapan kerusuhan dapat dijerat dengan Pasal 21 UU Tipikor dan UU TPPU,” tegasnya.
Hasanuddin mendesak agar Kepolisian dan Kejaksaan Agung segera memanggil para menteri yang telah memberikan pernyataan terbuka terkait mafia.
Selain itu, pengusutan aliran dana kerusuhan hingga keterlibatan mafia migas, pangan, dan minyak goreng harus dilakukan secara transparan.
Hasanuddin menekankan bahwa negara wajib berdiri di pihak rakyat, bukan mafia.
Menurutnya, hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu, termasuk terhadap elite yang berusaha merintangi proses penyidikan.
Jika benar mafia berada di balik aksi ini, maka negara wajib bertindak tegas: menangkap pelaku, membongkar jaringan, dan merampas asetnya,” pungkas Hasanuddin. (EJP)