Daily News | Jakarta – Pilpres 2024 sudah selesai dan saya kira hasilnya tidak ada yang mempermasalahkan, Anies sebagai capres juga pada saat pelantikan Prabowo sebagai presiden dengan sikap kenegarawanannya hadir dalam pelantikan. Apa yang dilakukan oleh Anies dengan langkahnya menghadiri pelantikan presiden menunjukkan bahwa Anies tidak ada persoalan dengan Prabowo
Dinamika politik belakangan ternyata juga dipakai segelintir pihak para petualang politik untuk berusaha membenturkan Presiden Prabowo Subianto dengan tokoh nasional Anies Baswedan.
“Pilpres 2024 sudah selesai dan saya kira hasilnya tidak ada yang mempermasalahkan, Anies sebagai capres juga pada saat pelantikan Prabowo sebagai presiden dengan sikap kenegarawanannya hadir dalam pelantikan. Apa yang dilakukan oleh Anies dengan langkahnya menghadiri pelantikan presiden menunjukkan bahwa Anies tidak ada persoalan dengan Prabowo,” ujar M. Isa Ansori, akademisi yang juga relawan Anies Baswedan dari Surabaya, Jawa Timur sekaligus Dewan Pakar LHKP PD Muhammadiyah Surabaya dan Wakil Ketua ICMI Jatim, Rabu 3 September 2025.
Menurut Isa, Anies juga selama ini tidak pernah melakukan gerakan apapun yang menunjukkan membahayakan presiden. “Anies juga selama ini tidak pernah melakukan gerakan apapun yang menunjukkan membahayakan presiden. Bahkan Anies dan semua relawan melakukan aksi aksi sosial membantu masyarakat, yang seharusnya itu menjadi tugas negara. Kalau ada tuduhan bahwa Anies di balik itu, pahami bahwa orang tersebut sedang patah hati dan cemas karena kecintaannya kepada Anies,” ujar Isa kepada KBA News.
“Ibarat orang jatuh cinta, lalu berkhianat dan kepingin balik lagi. Agar dirinya dianggap baik, maka orang yang dikhianati difitnah kesana kemari. Pahami bahwa yang memfitnah Anies itu kan dulu pernah menjadi relawan Anies, karena berkhianat maka akhirnya terjauh, jadi sejatinya mereka berada dalam persoalannya sendiri,” ujar Isa.
Ini ibarat orang jatuh cinta, karena perbuatannya yang tak baik selama bersama, akhirnya diputus.
“Bayangkan dalam suasana seperti itu tidak ada pegangan tidak ada sumber daya yang bisa dikapitalisasi selama bersama Anies, akhirnya goyah dan terganggu jalan pikiran dan hatinya. Isinya adalah kemarahan dan kebencian dan berusaha menjatuhkan orang yang dicintai, yaitu Anies. Apa yang terjadi, maka terjadi gangguan. Kekosongan jiwa itu rentan dimasuki oleh kekuatan lain. Tidak ada obat terhadap gangguan kejiwaan seperti itu kecuali dirukyah,” pungkas Isa. (EJP)