Daily News | Jakarta – Kehadiran Anies Baswedan di acara pelepasan Prof. Aliyah, dosen purna Magister Manajemen Pendidikan (MP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), tidak hanya membawa kehangatan tetapi juga meninggalkan gagasan penting tentang masa depan pendidikan.
Dalam perbicangan di meja makan Balai Timoho Yogyakarta itu, Anies mengajukan pertanyaan kritis: apakah guru bisa digantikan oleh AI? Menurutnya, ada tipe guru yang bisa digantikan, yakni guru yang berperan teknis dan monoton. Namun, ada juga guru yang tidak akan pernah tergantikan, yakni guru yang mengajar dengan hati, perasaan, dan cinta.
Ketua Prodi MP UAD, Dr. Enung Hasanah, M.Pd., menilai pesan itu sangat relevan bagi dunia pendidikan, khususnya bagi mahasiswa pascasarjana yang dipersiapkan menjadi pendidik, dosen, dan kepala sekolah. “Ini penting sekali bagi kami. Tantangannya adalah bagaimana membentuk karakter guru yang tidak bisa digantikan oleh teknologi,” jelasnya saat dihubungi KBA News, Jumat, 5 September 2025.
Karena itu, pihaknya langsung mengajak Anies menjadi pembicara seminar MP UAD yang direncanakan pada Oktober mendatang. “Saya bilang, wah ini tema menarik. Kalau Oktober nanti kami ada seminar, bagaimana kalau Pak Anies jadi pembicara?” kata Dr. Enung.
“Beliau (Anies) tidak keberatan, tinggal kita mematangkan teknis pelaksanaannya. Intinya oke,” imbuhnya.
Menurutnya, pembahasan tentang peran guru di era AI memang menjadi diskursus penting di kalangan akademisi dan masyarakat. “Selama ini orang beranggapan profesi guru tidak bisa digantikan AI. Namun, Pak Anies memberi perspektif lain: ada guru yang bisa digantikan. Itu menjadi bahan refleksi yang sangat berharga bagi kami,” katanya.
Dr. Enung mengatakan, Anies menyampaikan dengan ringan tapi mendalam. “Itu bekal penting bagi kami untuk menyiapkan seminar Oktober nanti. Kami sudah punya topik, sudah punya pembicara, tinggal menindaklanjuti kepastian jadwal. Kami berharap diskusi ini bisa membuka wawasan tentang bagaimana guru harus bersikap di era digital dan AI,” jelasnya.
Dalam acara ini, MP UAD melepas guru besar yang sudah purna tugas, yakni Prof. Aliyah Baswedan, Prof. Suyata, Prof. Siti Partini Suardiman, dan Prof. Pujiyati Suyata. Acara juga dihadiri Wakil Dekan FKIP UAD, Prof Suyatno dan Dr. Ani Susanti. (DJP)