Daily News | Jakarta – Gerakan Aksi Bersama yang diinisiasi Anies Baswedan kembali menunjukkan wujud nyata kolaborasi sosial dengan pemerintah daerah. Kali ini, Anies meninjau langsung kondisi Jembatan Gantung Pidik di Dusun Pidik, Desa Wonosari, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah — jembatan peninggalan Belanda berusia lebih dari 100 tahun yang kini menjadi urat nadi ekonomi warga.
Dalam kunjungan itu, Anies disambut hangat oleh Ketua Karang Taruna Kabupaten Kendal Nattaya Kenenza, Kepala Desa Wonosari Mukalil, jajaran Dinas PUPR Kendal, serta warga setempat.
“Kami sangat berterima kasih kepada Aksi Bersama dan Bapak Anies Baswedan, juga kepada Ibu Bupati Kendal yang telah menghubungkan kolaborasi ini,” ujar Mukalil.
Gotong royong untuk warga Kendal
Nattaya Kenenza mewakili Pemkab Kendal menyampaikan apresiasi atas kepedulian Aksi Bersama. Ia mengakui keterbatasan anggaran daerah dalam membiayai seluruh infrastruktur.
“Anggaran kita terbatas. Karena itu, kolaborasi ini sangat berarti. Jembatan ini penting bagi warga untuk bekerja dan anak-anak bersekolah,” kata Nattaya.
Bagi masyarakat Wonosari, jembatan tersebut bukan hanya jalur penghubung antar kecamatan, tetapi juga akses vital menuju lahan pertanian dan kebun. Dengan kondisi lantai kayu yang lapuk, warga menanggung risiko kecelakaan setiap hari.
Anies menjelaskan bahwa Aksi Bersama akan bekerja sama dengan Pemkab Kendal untuk melakukan asesmen struktur dan desain jembatan agar aman, layak, dan memiliki daya tarik wisata.
“Semoga kerja sama ini menjadi langkah kecil yang membawa masyarakat Kendal menuju kemajuan dan kesejahteraan,” ujar Anies dalam unggahan di Instagram, Kamis (9/10/2025).
Kolaborasi lintas pihak
Anies juga memberikan apresiasi khusus kepada Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari dan jajaran pemerintah daerah yang mendukung penuh inisiatif ini.
“Apresiasi kepada Pemkab Kendal dan Karang Taruna yang ikut turun langsung di lapangan. Ini bukti bahwa pembangunan tidak bisa dikerjakan sendiri, melainkan harus dengan semangat gotong royong,” tuturnya.
Usai meninjau lokasi, Anies dijamu makan malam di rumah dinas Bupati Kendal. Ia menilai, kolaborasi lintas elemen seperti ini adalah model pembangunan yang menumbuhkan rasa kepemilikan bersama antara pemerintah dan masyarakat.
Sementara itu, warga Wonosari berharap jembatan baru yang akan dibangun dapat menjadi simbol sejarah sekaligus pusat ekonomi dan wisata lokal.
“Jembatan ini dulu peninggalan Belanda. Kini kita manfaatkan sebesar-besarnya untuk masyarakat,” ujar Mukalil penuh haru.
Semangat gotong royong ini, kata Anies, menjadi wujud nyata bahwa perubahan dan kemajuan lahir dari kolaborasi, bukan kompetisi. (DJP)