Daily News | Jakarta – Belum ada perkembangan yang positif di aspek politik selama pemerintahan Prabowo. Justru situasi politik dalam negeri semakin mendapat citra negatif dari masyarakat.
Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto diwarnai dengan rapor merah, terutama dari aspek kualitas politik.
Pengamat Politik Ray Rangkuti melihat praktik politik uang saat Pilkada 2024 kemarin semakin menjadi-jadi di era kepemimpinan Prabowo.
Ray mengatakan, belum ada perkembangan yang positif di aspek politik selama pemerintahan Prabowo. Justru situasi politik dalam negeri semakin mendapat citra negatif dari masyarakat.
“Selama 1 tahun era pemerintahan Prabowo ini sama sekali tidak ada perkembangan positif di arah demokrasi,” kata Ray dikutip KBA News dari Youtube Formappi Official, “1 Tahun Prabowo-Gibran: Indonesia Emas atau Cemas,” Kamis, 23 Oktober 2025.
“Sebagai contoh tentu kita harus runut ketika Pilkada 2024 yang lalu. Secara teknis Pilkada itu berlangsung dengan semestinya, tapi seperti kita ketahui ouput dari Pilkada itu banyak menimbulkan kekecewaan di masyarakat,” lanjut Ray.
Ray memaparkan, masalah praktik politik uang masih menjadi momok bagi demokrasi Indonesia. Hal ini tidak lain bertujuan untuk mengamankan kekuasaan dinastik politik di setiap daerah.
Ia juga menilai, rezim Prabowo belum bisa menghapus stigma tentang partai politik (Parpol) yang maju karena kekuatan uang. Dalam Pilkada kemarin, Ray melihat masih banyak parpol yang menang karena politik uang.
“Tidak pernah terbayang pada diri kita bahwa praktik politik uang itu sudah berada di level itu dalam Pilkada kita,” ujar Ray.
“Ada yang berani bayar 1,5 juta, ada yang membayar 2 juta, bahkan dalam tingkat tertentu ada yang mengaku pernah dibayar 10 juta,” tuturnya.
Kondisi tersebut jelas sangat mengkhawatirkan bagi kesehatan demokrasi di masa depan.
Ray menganggap Prabowo belum membuktikan apapun dalam upayanya memperkuat aspek politik jujur dan bersih di Indonesia.
Akibatnya, praktik politik uang saat ini dianggap biasa dan sebuah kewajiban untuk meraih kemenangan dalam kompetisi.
“Jadi politik uang tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang tabu, tapi soal beruntung atau tidak beruntung aja,” imbuhnya.
“Secara politik, kita dalam satu tahun ini tidak ada peningkatan sama sekali,” tandas Ray. (DJP)




























