Daily News | Jakarta – Aktivis perubahan Anies Rasyid Baswedan menegaskan dirinya bukan bagian dari sistem yang korup. Langkahnya ke kancah politik ditujukan untuk mengubah dan memerangi sistem serta praktik korupsi yang sudah mengakar di republik ini.
Tekad Anies terlihat dari pernyataannya dalam sebuah tayangan video yang tersebar di berbagai platform media sosial, termasuk grup WhatsApp.
“Saya tidak pernah menjadi bagian dari sistem ini. Itulah sebabnya saya masuk dengan posisi bahwa saya di sini untuk memangkas semuanya atas nama seluruh rakyat Indonesia yang tidak pernah menjadi bagian dari sistem yang korup,” Anies dikutip KBA News dari sebuah video yang beredar melalui WhatsApp Group pada Rabu, 28 Agustus 2024.
“Dan kami katakan, cukup! Tidak ada yang tulus. Kami tidak menjadi bagian dari semua ini,” tegasnya.
Anies menyatakan bahwa dirinya masuk karena ingin mengatakan, cukup, dan memberantas (sistem dan praktik korup).
“Masih banyak orang baik. Banyak orang pemberani,” katanya.
“Memang, Ketua MK (Mahkamah Konstitusi) itu dibawa oleh orang-orang pemberani. Memang, banyak anggota DPR yang dibawa oleh orang-orang pemberani,” imbuh Anies.
Anies menegaskan bahwa masih banyak orang pemberani. Saat ini, kita hanya butuh orang-orang yang memiliki keberanian penuh. Orang-orang yang tidak memiliki beban. Orang-orang yang berada dalam posisi untuk membuat keputusan-keputusan penting dan dapat menggerakkan suasana kebangsaan.
“Makanya saya akan bertanggung jawab. Saya akan lawan ini, tuntas (sistem dan praktik korupsi),” tegas Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu.
“Kalau ini (pemberantasan korupsi) berdampak besar, ya sudahlah. Saya akan hadapi. Paling tidak anak cucu saya bisa bilang, ‘ayahnya itu bagian dari kelompok yang memangkas praktik korupsi.’ Dan itu menjadi kebanggaan bagi setiap kita yang bertindak,” tutupnya.
Keberanian Gubernur Anies menghentikan proyek reklamasi milik oligari yang didukung rejim penguasa mejadi catatan tersendiri bagi rakyat Indonesia sampai kini. Anies belum ada bandingannya. (DJP)
Discussion about this post