Daily News | Jakarta – Anies Baswedan yang akan mendirikan ormas atau partai politik sebagai wadah gerakan perubahan mendapat respons positif dari kalangan pengamat politik.
Diprediksi partai bentukan Anies akan membuat kejutan dalam perpolitikan nasional.
Pengamat Politik Prof. Burhanuddin Muhtadi, M.A., Ph.D mengatakan, sangat penting bagi Anies menjaga narasi perubahan dalam dirinya. Jika Anies mengubah citra, malah kehilangan daya tariknya.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia ini mengatakan, secara prosedur tidak sulit mendirikan partai politik agar mendapatkan SK. Sesuai UU Partai Politik sebagai badan hukum. Tidak terlalu sulit untuk disetujui Kumham, lebih berat untuk persyaratan sebagai peserta pemilu.
“Jika lolos dulu sebagai badan hukum, kalau pemerintah menjegal embrio ini, maka akan mudah sekali diserang oleh kalangan civil society,” katanya channel YouTube TVOne seperti dikutip KBA News, Sabtu, 31 Agustus 2024 malam.
Pemerintah ke depan atau Presiden Prabowo tidak akan gegabah untuk menolak legalitas partai kalau syaratnya terpenuhi.
Menurut dia, memang syaratnya tidak mudah agar partai politik menjadi peserta pemilu. Ada juga tantangan soal mobilisasi SDM dan logistik. “Mendirikan partai nasional sangat berat dan membutuhkan logistik yang besar,” ungkapnya.
Tentu Anies punya bisnis network, tetapi pertanyaannya adalah mendirikan partai hingga tingkat kabupaten/kota. “Kalau Anies bisa melewati ini, saya yakin partai ini bisa menciptakan kejutan,” tegasnya.
Dia berharap partai bentukan Anies ini menjadi penyeimbang pemerintah atau oposisi. “Saya mendorong ini dibentuk sekaligus memberdayakan oposisi. Jadi, oposisi tidak hanya diwakili oleh satu pihak saja. Oposisi perlu diperkuat agar demokrasi ini lebih seimbang,” jelasnya.
Sementara Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio menyatakan, sebaiknya Anies Baswedan dan tim tidak terlalu lama meluncurkan ormas atau partai politik yang dibentuknya. Berdiri ormas dulu juga banyak referensinya, seperti NasDem atau Golkar.
Langsung berupa partai juga tidak masalah selama persyaratannya terpenuhi. “Jangan terlalu lama. Setidaknya setelah presiden dilantik, baik ormas atau partai (yang didirikan Anies) bisa dibentuk,” ungkapnya.
Tak bakal redup
Tokoh agama Jakarta, Habib Yahya bin Yahya menilai, meski tidak ikut di Pilgub 2024, popularitas Anies Baswedan tak akan redup. Hal itu karena suami Fery Farhati itu adalah tokoh nasional.
“Anies sudah menjadi tokoh politik nasional yang diketahui oleh rakyat Indonesia, jadi tidak perlu khawatir akan popularitas politik-nya di tahun 2029,” katanya saat dihubungi KBA News, Minggu, 1 September 2024.
Apalagi, kata dia, Anies dikenal sebagai sosok yang yang bersih dan mempunyai integritas, serta religius.
“Sehingga ditakuti oleh lawan politiknya yang halalkan segala cara sehingga mereka melakukan penjegalan terhadap Anies untuk maju di pilkada DKI Jakarta,” jelasnya.
Ia menyampaikan, saat ini politik Indonesia sudah dikuasai oleh sekelompok orang percundang yang takut kepada oligarki dan penguasa.
“Sehingga mereka dapat melakukan apapun yang dapat dilakukan demi melangengkan kekuasaannya, tidak memperdulikan lawan politiknya,” katanya.
Ia pun berharap, Anies tetap konsisten pada apa yang kini dilakukannya, yakni tetap bersama masyarakat dan menjaga integritasnya sebagai tokoh nasional.
“Langkah-langkah Anies ke depan tetap melakukan yang terbaik buat rakyat Indonesia dan tetap istiqomah, sebagainya agar nama Anies tetap berkenan di hati rakyat,” jelasnya.
Ia menegaskan, jika Anies mendirikan partai politik, akan mendukung langkah tersebut. “Sebaiknya beliau mendirikan partai baru sehingga banyak tokoh politik yang ikut serta,” ujarnya. (HMP)
Discussion about this post