Daily News | Jakarta – Bahwa sebetulnya di saat kita lagi kemenangan atau kenikmatan mungkin bagus juga kalau ada kepasrahan. Dan juga semuanya rencana Tuhan. Dan apa yang kalau kita lagi di atas tidak akan selama lamanya, kalau kita di bawah juga tidak akan selama-lamanya.
Begitulah, pasca bebas, akhirnya mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong kembali muncul ke publik setelah lima hari istirahat dengan menghabiskan waktu bersama keluarga.
Kehadirannya ke publik, bersama pakar hukum Refly Harun dalam tayangan live video di kanal YouTube Refly Harun di Pendopo Anies Baswedan, Lebak Bulus Dalam, Jakarta Selatan, Rabu, 6 Agustus 2025.
Usai bebas, Tom Lembong mengungkapkan saat ini masih mencoba menyesuaikan diri dengan dunia luar dan mencoba kembali ke kehidupan normal setelah sembilan bulan lamanya berada di dalam tahanan akibat jeratan kasus impor gula.
“Hari ini baru hari kelima kebebasan saya, setelah Jumat malam keluar. Sabtu, Minggu, Senin, Selasa dan Rabu ya jadi masih menyesuaikan dengan kembali ke dunia luar, kembali ke hidup normal,” ucap Tom saat ditanya Refly Harun hal yang bisa dijadikan pelajaran.
Tom mengaku capek, karena selama sembilan bulan lalu dirinya memiliki rasa kekhawatiran dan kegelisahan yang dibendungnya ketika menjalani proses hukum.
Namun, kata Tom, usai keluar dari Rumah Tahanan kelas 1 Cipinang, semua frustasinya keluar seperti pintu air yang ditahan kini telah terbuka.
“Jujur lumayan capek ya karena mungkin frustasi, kekhawatiran, kegelisahan 9 bulan kayak kita bendung. Begitu selesai keluar, seperti buka pintu air, buka pintu bendungan semua kelelahan keluar,” ujarnya.
“Jadi syukur, kemarin saya istirahat dengan istri di rumah, anak-anak masih di luar,” tambahnya.
Menurut Tom, pembelajaran utama yang dia dapat setelah terjerat kasus impor gula yakni kepasrahan.
Dia mengungkapkan bahwa dalam hidup manusia, kapan saja bisa mengalami kenaikan dan penurunan. Dan semua itu adalah bagian dari rencana Tuhan.
“Kepasrahan lebih mudah buat kita, kita yang beriman apapun agama kita pada setiap saat mempasrahkan diri,” ungkap Tom.
Tom menyadari bahwa dalam hidup bisa naik turun atas kehendak tuhan. Menurutnya, apapun yang dirasakan selama ini bakal mendapatkan hasil nyata.
“Jadi, tentunya pada saat yang sulit Pak Refly. Bahwa sebetulnya di saat kita lagi kemenangan atau kenikmatan mungkin bagus juga kalau ada kepasrahan. Dan juga semuanya rencana Tuhan ya kan. Kita di atas rencana Tuhan, kita di bawah rencana Tuhan, dunia berputar dan kita hidup Pak Refly bilang naik turun naik turun tapi, semuanya bagian dari rencana Tuhan ya. Dan apa yang kalau kita lagi di atas tidak akan selama lamanya, kalau kita di bawah juga tidak akan memiliki selama-lamanya,” jelas Tom.
Bagi Tom, kepasrahan inilah yang bisa membuatnya kuat selama sembilan bulan berjuang dalam kasus korupsi impor gula.
“Jadi, ya selalu diajarkan para ulama, para romo pastor, Kesabaran, ya. Kesabaran untuk membuka diri terhadap kehendak Tuhan. saya kira itu yang menguatkan saya, ya. Selama 9 bulan dan juga, moga-moga buat saya sekarang juga tidak euforia atau gimana, ya,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Majelis Hakim telah memvonis Tom Lembong hukuman 4 tahun dan 6 bulan penjara pada perkara dugaan korupsi importasi gula. Kemudian, Tom Lembong divonis terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah. Tak hanya itu Tom Lembong juga dihukum membayar pidana denda Rp 750 juta, subsider 6 bulan kurungan.
Lalu 31 Juli 2025, Presiden Prabowo Subianto memberikan surat abolisi untuk Tom Lembong. Dimana surat itu langsung disetujui pimpinan DPR RI. Tepat 1 Agustus, Tom Lembong bebas dari vonisan tersebut. Tom Lembong mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas abolisinya. (AM)