Daily News | Jakarta – Presiden Prabowo Subianto akan genap 100 hari pada 28 Januari 2025. Ketua Umum Partai Gerindra itu telah tiga bulan menjabat sejak dilantik pada 20 Oktober 2024.
Namun, hingga kini Kepala Negara tersebut tidak pernah sekalipun menginjakkan kaki di Ibu Kota Nusantara (IKN). Padahal, dulunya mega proyek ini adalah prioritas dari Presiden Jokowi yang dibangga-banggakan.
Harusnya Prabowo memprioritaskan pembangunan IKN tersebut. Pasalnya, saat kampanye di pemilihan presiden 2024 lalu, ia mengusung misi melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan oleh Presiden Indonesia sebelumnya. Termasuk IKN tersebut.
Kini, Prabowo Subianto nampak akan meninggalkan IKN yang telah menguras uang rakyat sebesar Rp 89 triliun tersebut. Bahkan, pada pidato pertamanya sebagai Presiden Indonesia di MPR, ia tak sekalipun menyinggung mengenai pembangunan di Kalimantan Timur itu.
Dalam pidato yang berlangsung sekitar 30 menit itu, Prabowo Subianto menyinggung banyak isu, mulai dari kemiskinan, korupsi, ketahanan pangan hingga konflik di Palestina.
Prabowo mulanya diprediksi akan segera tinggal dan berkantor di IKN setelah menjabat karena kesetiaannya pada Jokowi, sebagai sosok yang mendukungnya.
Namun, kini Kepala Negara tersebut seperti acuh tak acuh. Misalnya, ia baru akan mulai berkantor di IKN pada 17 Agustus 2028 nanti. Padahal, ia akan berhenti jadi Presiden Indonesia tahun 2029.
“Bapak Presiden Republik Indonesia (Prabowo) telah memberikan arahan untuk melaksanakan kegiatan eksekutif, legislatif, dan yudikatif di Ibu Kota Nusantara pada 2028,” ujar Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, belum lama ini.
Tak hanya IKN, berbagai legacy Jokowi kini sudah mulai ditinggalkan oleh Prabowo Subianto. Prabowo memerintahkan pembangunan proyek jalan tol baru disetop. Ia menekankan pembangunan yang disetop adalah proyek-proyek yang belum dimulai.
Penyetopan pembangunan tol baru untuk melihat kekuatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di 2025. Meski begitu, tidak semua pembangunan proyek tol digentikan. Proyek-proyek yang sudah konstruksi, melakukan pelelangan, dan studi kelayakan akan tetap dilanjutkan.
Selain itu, Prabowo juga akan evaluasi seluruh Proyek Strategis Nasional atau PSN. Dalam beberapa kesempatan berbeda, orang dekat Prabowo dan jajaran kabinetnya menyampaikan bahwa evaluasi dilakukan untuk mengurangi PSN yang tak lagi relevan atau kurang berguna.
Hal ini lantaran pemerintahan Prabowo ingin fokus merealisasikan swasembada pangan hingga energi. Diketahui, pembangunan jalan tol dan PSN adalah program kebanggaan di pemerintahan Presiden Jokowi. Kini, satu persatu hal tersebut seperti akan mulai ditinggalkan oleh Prabowo Subianto. (DJP)