Daily News | Jakarta – Belakangan ini, PDIP dan Anies Baswedan terlihat semakin akrab, terutama pasca Pilkada Jakarta 2024. Terlepas dari peluang PDIP dan Anies bersekutu untuk menangkal dominasi Koalisi Permanen Prabowo di 2029, persepsi publik terhadap Anies semakin positif.
Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Dimyati, M.Si., menilai bahwa dalam politik dan sejarah politik, segalanya sangat bergantung pada figur, bukan semata pada partai. Menurutnya, citra Anies Baswedan saat ini semakin baik dan positif di mata publik.
“Kedekatannya dengan PDIP menjadi salah satu faktor yang membuat sosok Anies semakin dikenal sebagai figur nasionalis dan religius. Jika dipahami dengan baik, Anies bukanlah tokoh yang condong ke kanan, tetapi lebih kepada nasionalis dan religius. Kesadaran bahwa Anies adalah seorang nasionalis-religius makin tumbuh di masyarakat,” jelas Prof. Dimyati saat dihubungi KBA News, Sabtu, 1 Maret 2025.
Kesadaran di akar rumput mengenai citra Anies juga semakin berkembang. Jika pada Pilgub Jakarta 2017 ia dipersepsikan berbeda, kini masyarakat mulai menilai Anies sebagai sosok yang mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan. “Dengan kondisi ini, kemungkinan Anies dan PDIP berkoalisi di masa depan menjadi sesuatu yang sangat mungkin terjadi,” ungkapnya.
Menurutnya, jika benar Anies dan PDIP bersatu, maka kekuatan politik mereka akan semakin besar. Pengalaman kemenangan di Pilgub Jakarta 2024 menjadi salah satu contoh nyata. “Secara psikologis, ini akan berdampak ke daerah-daerah lain,” imbuh Prof. Dimyati.
Namun, ia menekankan pentingnya meningkatkan literasi politik di berbagai daerah agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh politik uang. “Ini sebenarnya tantangan terbesar. Jika literasi politik meningkat dan berkualitas, maka pada 2029yang masih cukup lamaPDIP dan Anies bisa menjadi komponen penting dalam kontestasi politik Indonesia,” ujarnya.
Ia juga menyoroti mencairnya sekat-sekat polarisasi antara Anies dan PDIP yang sebelumnya terlihat jelas pada Pilkada 2017. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terutama saat Pilgub 2024, hubungan mereka semakin baik. Hal ini juga tercermin dalam hubungan personal antara Anies dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Padahal, keduanya selama ini dianggap sulit untuk bertemu dalam satu kepentingan. Namun, karena ada kesamaan tujuan, akhirnya mereka bisa bersatu. Hal yang sama juga bisa terjadi antara Anies dan PDIP. Di tingkat akar rumput, pendukung Anies (Anak Abah) dan Ahokers juga bisa bersatu,” pungkasnya. (DJP)
Discussion about this post