Daily News | Jakarta – Pendopo Anies Baswedan di Lebak Bulus Dalam II menjadi lokasi pertemuan strategis Perkenalan dan Pembekalan Dewan Pakar Gerakan Rakyat, Kamis, 12 Juni 2025.
Anies mengundang para dewan pakar sebagai langkah awal menyambut pelantikan resmi Dewan Pakar yang akan digelar pada Sabtu, 14 Juni 2025 pukul 13.30 WIB di Gedung DPP Gerakan Rakyat, Jl. Ampera, Jakarta Selatan.
Acara dibuka oleh Ketua Umum Gerakan Rakyat, Sahrin Hamid, diikuti pengarahan dan pembekalan oleh Anies Baswedan yang diselingi sesi dialog bersama para anggota dewan pakar -yang didominasi oleh akademisi, dan sebagian dari latar belakang: mantan ASN, purnawirawan TNI, pengusaha, pegiat media sosial, serta generasi muda. Beragam latar belakang ini menggarisbawahi karakter inklusif dan lintas sektor Gerakan Rakyat.
Dalam arahannya, Anies menegaskan landasan kebangsaannya bahkan ekonomi yang berorientasi pasar namun berasaskan keadilan.
Anies menyatakan, pembangunan ekonomi harus membuka ruang pertumbuhan pasar sekaligus memastikan keadilan sosial. Ekonomi bukan hanya soal labanya pengusaha, tetapi bagaimana kesejahteraan sampai ke akar rumput.
Kesehatan sebagai hak universal. Mewakili semangat pelayanan publik, Anies menyoroti pentingnya sistem kesehatan yang mudah diakses oleh seluruh warga negara, tanpa kecuali dan tanpa hambatan administrasi.
Pendidikan sebagai taji peradaban. “Manusia Indonesia adalah pusat pembicaraan kita,” ungkap Anies.
Dia menandaskan bahwa pendidikan berkualitas, berbasis guru inspiratif, menjadi fondasi untuk mencapai daya saing global.
Anies menegaskan pula bahwa pemberantasan korupsi dari pintu tertinggi.
“Pemberantasan korupsi harus dimulai dari presiden…dimulai dari sikap, keteladanan dari pimpinan tertinggi,” kata cucu Pahlawan Nasional AR Baswedan ini.
Menurutnya, integritas di pucuk pimpinan akan menular ke seluruh sistem pemerintahan.
Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif yang dipimpin oleh Prof. Sulfikar Amir, Ph.D.—Ketua Dewan Pakar Gerakan Rakyat dan guru besar sosiologi dari NTU Singapura. Fokus diskusi terbagi pada empat bidang tersebut, dengan tujuan menghasilkan rekomendasi strategis untuk penguatan kebijakan nasional.
“Transformasi bangsa tidak bisa hanya dilihat sebagai sprint — melainkan sebuah maraton yang harus kita jalani bersama, dengan semangat kolektif dan konsistensi,” pungkas Anies. (DJP)