Daily News | Jakarta – Anies Baswedan menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melihat Pilgub sebagai ajang mencari pekerjaan, melainkan sebagai panggilan untuk melayani aspirasi rakyat.
Menurut Anies, meski mendapat tawaran serius dari PDI Perjuangan, ia memutuskan untuk tidak maju dalam Pilgub Jawa Barat. “Rabu saya ditanya oleh utusan PDI Perjuangan, apakah bersedia dicalonkan di Jawa Barat. Saya sampaikan rasanya tidak, karena saya dicalonkan di Jakarta ini karena ada aspirasi dari warga Jakarta,” ujar Anies dalam wawancara di Channel YouTube Mata Najwa dikutip KBA News, Minggu, 1 September 2024.
Ia menjelaskan bahwa di Jakarta, aspirasi masyarakat yang mendukungnya sudah jelas, terlihat dari empat DPD dan DPW partai di Jakarta, seperti PKB, NasDem, PKS, dan PDIP, yang mengusulkannya. “Di Jawa Barat, tidak ada itu. Tidak ada aspirasi yang kuat dari warga Jabar untuk saya maju,” tambahnya.
Anies juga menyatakan bahwa dirinya tidak ingin menjadi calon yang kesannya dipaksakan, atau sekadar “drop-dropan” tanpa dukungan nyata dari masyarakat. “Saya tidak ingin menjadi calon yang ‘drop-dropan’, karena memang tidak ada aspirasi dari warga Jabar, tidak ada DPW yang mengusulkan, tidak ada warga Jabar yang meminta,” tegasnya.
Selain itu, Anies juga mempertimbangkan bahwa di Jawa Barat sudah ada teman seperjuangannya, Ahmad Syaikhu, yang juga maju sebagai calon gubernur. “Tidak tepat jika saya maju berhadapan dengan orang yang pernah dalam satu perjuangan, yang kemarin berjuang bersama-sama,” jelasnya.
Anies menekankan bahwa keputusan untuk tidak maju di Pilgub Jawa Barat bukan karena ia sedang mencari pekerjaan baru. “Ini bukan bagian dari mencari kerja. Tidak dapat pekerjaan A, lalu ada pekerjaan B, yang penting dapat pekerjaan. Bukan itu. Saya tidak dalam posisi mencari pekerjaan. Saya tidak ingin ada catatan, ada kesempatan lalu ambil. Saya tidak begitu,” ujar Anies.
Ia juga menyoroti bahwa meskipun basis suara di Jawa Barat cukup signifikan berdasarkan hasil Pilpres 2024 (31,61 persen), Pilkada bukan hanya soal elektoral. “Soal Pilkada bukan hanya soal elektoral saja, tapi bagaimana memilih politik karena ada aspirasi dari warga,” tutur Anies. (DJP)
Discussion about this post