Daily News | Jakarta – Pegiat media sosial Sherly Annavita Rahmi mengapresiasi peluncuran buku Leadership XYZ: 3 Generasi Bicara Hidup dan Kepemimpinan karya Anies Baswedan, Dedi Wijaya, dan Sarah Ardiwinata. Buku ini, menurutnya, mampu menjembatani perbedaan pandangan antar generasi dan menghadirkan refleksi kepemimpinan yang segar dan inspiratif.
“Buku ini sangat inspiratif dan menjahit banyak hal dari tiga perspektif berbeda. Setiap generasi punya cara pandang tersendiri tentang leadership,” ujar Sherly usai acara peluncuran di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Rabu malam (8/10/2025).
Sherly menilai, masyarakat membutuhkan jembatan antar generasi untuk menyatukan misi dan cita-cita Indonesia ke depan.
“Buku ini bisa menjadi platform agar masyarakat berada dalam frekuensi yang sama. Perbedaan generasi bukan masalah, asalkan kita fokus pada visi bersama,” tambahnya.
Ia berharap karya lintas generasi ini bisa diterima oleh semua kalangan.
“Kita butuh saling berpegangan tangan untuk memperkuat hal-hal baik yang sudah kita mulai,” katanya.
Dialog lintas generasi
Buku Leadership XYZ ditulis oleh tiga penulis dari tiga generasi berbeda — Anies (Generasi X), Dedi (Generasi Y), dan Sarah (Generasi Z). Dalam peluncurannya, Anies menjelaskan bahwa tujuan utama buku ini bukan menonjolkan perbedaan, tetapi menumbuhkan dialog lintas generasi yang melahirkan kebijaksanaan baru.
“Buku ini tidak untuk menunjukkan perbedaan antargenerasi, melainkan menegaskan bahwa dialog lintas generasi dapat menghadirkan wisdom-wisdom baru,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Anies menegaskan bahwa kepemimpinan sejati selalu dimulai dari diri sendiri.
“Leadership starts from self. Mengatur waktu, energi, dan kemampuan yang kita miliki adalah bentuk paling dasar dari memimpin,” tegasnya.
Menurutnya, pemimpin sejati adalah mereka yang berpegang pada nilai.
“Tanpa nilai, keputusan diambil hanya berdasarkan untung dan rugi. Dengan nilai, pemimpin tahu arah antara benar dan salah,” jelasnya.
Dedikasi dan pesan untuk generasi muda
Buku bersampul hijau ini didedikasikan untuk almarhum Syafiq Basri, sahabat dan penulis yang sempat menulis refleksi pemikiran Anies namun wafat sebelum rampung.
Anies menutup acara dengan pesan untuk generasi muda:
“Mulailah dengan memimpin diri sendiri, lalu hormati sesama. Kepemimpinan anak muda lahir dari pengakuan sebayanya, bukan dari jabatan.” (EJP)