Daily News Indonesia
Rabu, September 17, 2025
  • Home
  • News
    • All
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Internasional
    • Megapolitan
    • Politics
    • Science
    Aksi 17+8 tuntutan rakyat sinilai ada pembelokan isu

    Aksi 17+8 tuntutan rakyat sinilai ada pembelokan isu

    Keadilan: kemampuan rakyat bayar pajak rendah

    Keadilan: kemampuan rakyat bayar pajak rendah

    Di balik aksi 17+8: ada tiga patron besar

    Di balik aksi 17+8: ada tiga patron besar

    Anies dialog dengan PPIA Victoria: hangat dan terbuka

    Anies dialog dengan PPIA Victoria: hangat dan terbuka

    Bunuh diri di Jabar: ekonomi, lemahnya dukungan sosial dan kebijakan negara

    Bunuh diri di Jabar: ekonomi, lemahnya dukungan sosial dan kebijakan negara

    Aksi protes FTA di Sydney: demokrasi di tanah air gagal

    Aksi protes FTA di Sydney: demokrasi di tanah air gagal

    Trending Tags

    • Trump Inauguration
    • United Stated
    • White House
    • Market Stories
    • Election Results
  • Tech
    • All
    • Apps
    Jawaban obyektif AI jika ditanya apakah Jokowi presiden terburuk di dunia

    Jawaban obyektif AI jika ditanya apakah Jokowi presiden terburuk di dunia

    Petra Christian University raih marketplace berbasis AI terbaik di Asia

    Petra Christian University raih marketplace berbasis AI terbaik di Asia

    Trending Tags

    • Nintendo Switch
    • CES 2017
    • Playstation 4 Pro
    • Mark Zuckerberg
  • Lifestyle
    • All
    • Budaya
    • Health
    • Travel
    Berlebaran gaya Betawi: Habib, Mudik, Milir, hingga ngejot

    Berlebaran gaya Betawi: Habib, Mudik, Milir, hingga ngejot

    Restoran Kanibal: Menu Daging Manusia

    Restoran Kanibal: Menu Daging Manusia

    Restoran Kanibal Menyuguhkan Daging Manusia Itu Memang Ada!

    Restoran Kanibal Menyuguhkan Daging Manusia Itu Memang Ada!

    Ini Khasiat Jahe Merah dan Pinang Muda untuk Vitalitas Pria

    Ini Khasiat Jahe Merah dan Pinang Muda untuk Vitalitas Pria

    Kearifan Lokal dan Budaya Masa Silam yang Hampir Punah

    Kearifan Lokal dan Budaya Masa Silam yang Hampir Punah

    Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret Ala Sinshe Awi Bagian I

    Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret “Ala” Sinshe Awi (Bagian I)

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Game of Thrones
    • MotoGP 2017
    • eSports
    • Fashion Week
  • Kolom
  • Entertainment
    • All
    • Movie
    • Sports
    Timnas Garuda menuju piala dunia 2026

    Timnas Garuda menuju piala dunia 2026

    Islamofobia ala Bollywood:  akankah menular ke Indonesia?

    Islamofobia ala Bollywood: akankah menular ke Indonesia?

  • DNI TV
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • All
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Internasional
    • Megapolitan
    • Politics
    • Science
    Aksi 17+8 tuntutan rakyat sinilai ada pembelokan isu

    Aksi 17+8 tuntutan rakyat sinilai ada pembelokan isu

    Keadilan: kemampuan rakyat bayar pajak rendah

    Keadilan: kemampuan rakyat bayar pajak rendah

    Di balik aksi 17+8: ada tiga patron besar

    Di balik aksi 17+8: ada tiga patron besar

    Anies dialog dengan PPIA Victoria: hangat dan terbuka

    Anies dialog dengan PPIA Victoria: hangat dan terbuka

    Bunuh diri di Jabar: ekonomi, lemahnya dukungan sosial dan kebijakan negara

    Bunuh diri di Jabar: ekonomi, lemahnya dukungan sosial dan kebijakan negara

    Aksi protes FTA di Sydney: demokrasi di tanah air gagal

    Aksi protes FTA di Sydney: demokrasi di tanah air gagal

    Trending Tags

    • Trump Inauguration
    • United Stated
    • White House
    • Market Stories
    • Election Results
  • Tech
    • All
    • Apps
    Jawaban obyektif AI jika ditanya apakah Jokowi presiden terburuk di dunia

    Jawaban obyektif AI jika ditanya apakah Jokowi presiden terburuk di dunia

    Petra Christian University raih marketplace berbasis AI terbaik di Asia

    Petra Christian University raih marketplace berbasis AI terbaik di Asia

    Trending Tags

    • Nintendo Switch
    • CES 2017
    • Playstation 4 Pro
    • Mark Zuckerberg
  • Lifestyle
    • All
    • Budaya
    • Health
    • Travel
    Berlebaran gaya Betawi: Habib, Mudik, Milir, hingga ngejot

    Berlebaran gaya Betawi: Habib, Mudik, Milir, hingga ngejot

    Restoran Kanibal: Menu Daging Manusia

    Restoran Kanibal: Menu Daging Manusia

    Restoran Kanibal Menyuguhkan Daging Manusia Itu Memang Ada!

    Restoran Kanibal Menyuguhkan Daging Manusia Itu Memang Ada!

    Ini Khasiat Jahe Merah dan Pinang Muda untuk Vitalitas Pria

    Ini Khasiat Jahe Merah dan Pinang Muda untuk Vitalitas Pria

    Kearifan Lokal dan Budaya Masa Silam yang Hampir Punah

    Kearifan Lokal dan Budaya Masa Silam yang Hampir Punah

    Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret Ala Sinshe Awi Bagian I

    Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret “Ala” Sinshe Awi (Bagian I)

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Game of Thrones
    • MotoGP 2017
    • eSports
    • Fashion Week
  • Kolom
  • Entertainment
    • All
    • Movie
    • Sports
    Timnas Garuda menuju piala dunia 2026

    Timnas Garuda menuju piala dunia 2026

    Islamofobia ala Bollywood:  akankah menular ke Indonesia?

    Islamofobia ala Bollywood: akankah menular ke Indonesia?

  • DNI TV
No Result
View All Result
Daily News Indonesia
No Result
View All Result
Home News Megapolitan

Di balik aksi 17+8: ada tiga patron besar

17 September 2025
in Megapolitan
0
Di balik aksi 17+8: ada tiga patron besar

Daily News | Jakarta – Aksi demonstrasi dengan membawa “17+8 Tuntutan Rakyat” dinilai memiliki dinamika politik yang lebih kompleks dibandingkan sekadar gerakan moral masyarakat sipil. Pemerhati Sosial Politik, Nazaruddin, menilai terdapat sejumlah patron besar yang berada di balik gerakan ini, mulai dari kelompok sipil, anasir militer, hingga persaingan internal aparat.

Nazaruddin turut mengulas pandangan Said Didu di mana untuk urusan dalam “fungsi lebih terhadap TNI” condong mendukung dan tidak pro TNI kembali ke barak. “Apalagi menurut pandangan Said Didu dan beberapa orang KAMI, peran TNI sangat dibutuhkan untuk mengimbangi dominasi Parcok yang sudah terlanjur dominan berkat Jokowi,” jelasnya kepada KBA News, Minggu, 7 September 2025.

RelatedPosts

Aksi 17+8 tuntutan rakyat sinilai ada pembelokan isu

Mengapa tuntutan kapolri mundur hilang dalam petisi mahasiswa 17+8?

Anies apresiasi warga ASEAN sumbang maksi untuk pengemudi Ojol di Indonesia

Namun, Nazaruddin menyoroti absennya beberapa tuntutan yang dianggap cukup krusial. Ia menyebut, tidak adanya poin terkait desakan mengadili Jokowi, pemakzulan Gibran, maupun pergantian Kapolri dan Panglima TNI merupakan hal yang janggal.

“Mengapa tuntutan adili Jokowi dan makzulkan Gibran tidak masuk? Analisa saya karena pembuat tuntutan memang koalisi masyarakat sipil yang konsen dan mainnya tidak di wilayah itu. Tapi tidak adanya tuntutan ganti Kapolri dan ganti Panglima TNI cukup aneh. Ada apa?” ujarnya bernada tanya.

Ia menduga, faktor penyandang dana turut berpengaruh dalam penyusunan daftar tuntutan tersebut. “Mungkin karena penyandang dana koalisi masyarakat sipil adalah NGO barat yang orientasinya stabilitas, terutama stabilitas ekonomi, maka tidak masuk ke situ. Termasuk tuntutan pergantian Sri Mulyani, itu kan merupakan isu sentral juga bagi publik, tapi kenapa tidak masuk? Karena alasannya stabilitas ekonomi,” papar Nazaruddin.

Lebih lanjut, ia memetakan bahwa ada tiga patron besar yang terlibat dalam gerakan ini. Pertama, koalisi masyarakat sipil dengan dukungan NGO barat. Kedua, anasir di TNI yang ingin “menghajar polisi” dan kelompok tertentu yang disebut “genk Solo”. Ketiga, kelompok dalam tubuh kepolisian dan genk Solo sendiri yang tidak ingin tergusur oleh kelompok lain.

“Patron demo ada tiga: koalisi masyarakat sipil yang dibelakangnya adalah NGO barat, anasir di TNI yang ingin menghajar polisi dan genk Solo, serta kelompok di kepolisian bersama genk Solo yang tidak ingin tergusur,” pungkasnya.

Secara umum, Nazaruddin menilai Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat yang digaungkan mahasiswa dan masyarakat sipil menjadi penanda krisis kepercayaan publik terhadap pemerintah, DPR, dan aparat penegak hukum. Tanggal 5 September 2025 ditetapkan sebagai tenggat waktu bagi para pemangku kebijakan untuk merespons desakan ini. Bukan sekadar luapan emosi, gerakan ini adalah manifesto politik yang terstruktur dan menawarkan arah perubahan yang nyata.

Tujuh belas tuntutan pertama bersifat jangka pendek dengan tujuan menguji sensitivitas elite. Tuntutan ini menyoroti isu mendasar, seperti penarikan TNI dari pengamanan sipil, penghentian kekerasan polisi, pembebasan demonstran, hingga pembekuan kenaikan gaji dan tunjangan DPR. Semua poin tersebut dianggap penting untuk mengembalikan rasa aman sekaligus menuntut empati para wakil rakyat di tengah kondisi sulit yang dialami masyarakat.

Delapan tuntutan berikutnya bersifat jangka panjang sebagai peta jalan reformasi struktural. Fokusnya antara lain reformasi DPR dan partai politik dengan audit independen, pemberantasan korupsi melalui penguatan KPK dan pengesahan UU Perampasan Aset Koruptor, penguatan supremasi sipil dengan menegaskan TNI kembali ke barak, serta perlindungan hak rakyat melalui revisi UU Ciptakerja dan jaminan bagi buruh maupun lingkungan.

Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat pada akhirnya mencerminkan kematangan mahasiswa dan masyarakat sipil dalam menyuarakan aspirasi. Mereka tidak hanya menyalakan alarm bahaya atas situasi demokrasi, tetapi juga menyodorkan peta jalan menuju perbaikan. Jika diabaikan, gerakan ini bisa memperdalam jurang ketidakpercayaan terhadap negara. Namun jika dijawab dengan serius, ia berpotensi menjadi momentum penting dalam pemulihan demokrasi dan legitimasi publik. (EJP)

Tags: Aksi demonstrasiDi balik aksi 17+8Nazaruddinpatron besarSaid Didu
SendShareTweet

Related Posts

Aksi 17+8 tuntutan rakyat sinilai ada pembelokan isu
Megapolitan

Aksi 17+8 tuntutan rakyat sinilai ada pembelokan isu

17 September 2025
Mengapa tuntutan kapolri mundur hilang dalam petisi mahasiswa 17+8?
Megapolitan

Mengapa tuntutan kapolri mundur hilang dalam petisi mahasiswa 17+8?

17 September 2025
Anies apresiasi warga ASEAN sumbang maksi untuk pengemudi Ojol di Indonesia
Megapolitan

Anies apresiasi warga ASEAN sumbang maksi untuk pengemudi Ojol di Indonesia

14 September 2025
Lebih dari Nadiem, Noel, Prabowo diminta komprehensif berantas korupsi
Megapolitan

Lebih dari Nadiem, Noel, Prabowo diminta komprehensif berantas korupsi

14 September 2025
Anies Wakili ibunya, Prof. Aliyah, di Acara Pamitan Guru Besar UAD
Megapolitan

Anies Wakili ibunya, Prof. Aliyah, di Acara Pamitan Guru Besar UAD

14 September 2025
Cegah ijazah palsu: KPU dituntut tanggungjawabnya
Megapolitan

Cegah ijazah palsu: KPU dituntut tanggungjawabnya

14 September 2025
Next Post
Keadilan: kemampuan rakyat bayar pajak rendah

Keadilan: kemampuan rakyat bayar pajak rendah

Aksi 17+8 tuntutan rakyat sinilai ada pembelokan isu
Megapolitan

Aksi 17+8 tuntutan rakyat sinilai ada pembelokan isu

17 September 2025
0

Mahasiswa dan masyarakat sipil kembali menyuarakan keresahan publik melalui “17+8 Tuntutan Rakyat” yang ditujukan kepada pemerintah, DPR RI, serta aparat...

Read more
Keadilan: kemampuan rakyat bayar pajak rendah

Keadilan: kemampuan rakyat bayar pajak rendah

17 September 2025
Di balik aksi 17+8: ada tiga patron besar

Di balik aksi 17+8: ada tiga patron besar

17 September 2025
Anies dialog dengan PPIA Victoria: hangat dan terbuka

Anies dialog dengan PPIA Victoria: hangat dan terbuka

17 September 2025
Bunuh diri di Jabar: ekonomi, lemahnya dukungan sosial dan kebijakan negara

Bunuh diri di Jabar: ekonomi, lemahnya dukungan sosial dan kebijakan negara

17 September 2025
Aksi 17+8 tuntutan rakyat sinilai ada pembelokan isu
Megapolitan

Aksi 17+8 tuntutan rakyat sinilai ada pembelokan isu

17 September 2025
0

Mahasiswa dan masyarakat sipil kembali menyuarakan keresahan publik melalui “17+8 Tuntutan Rakyat” yang ditujukan kepada pemerintah, DPR RI, serta aparat...

Read more
Keadilan: kemampuan rakyat bayar pajak rendah

Keadilan: kemampuan rakyat bayar pajak rendah

17 September 2025
Di balik aksi 17+8: ada tiga patron besar

Di balik aksi 17+8: ada tiga patron besar

17 September 2025
Anies dialog dengan PPIA Victoria: hangat dan terbuka

Anies dialog dengan PPIA Victoria: hangat dan terbuka

17 September 2025
Bunuh diri di Jabar: ekonomi, lemahnya dukungan sosial dan kebijakan negara

Bunuh diri di Jabar: ekonomi, lemahnya dukungan sosial dan kebijakan negara

17 September 2025
Daily News Indonesia

Sepekan - Samari - Sam Traveler

Navigate Site

  • Home
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Info Iklan
  • Indeks
  • KBA News

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Tech
  • Lifestyle
  • Kolom
  • Entertainment
  • DNI TV

Sepekan - Samari - Sam Traveler