Daily News Indonesia
Jumat, Mei 9, 2025
  • Home
  • News
    • All
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Internasional
    • Megapolitan
    • Politics
    • Science
    Gerakan rakyat akan terus jadi mitra kritis pemerintah

    Gerakan rakyat akan terus jadi mitra kritis pemerintah

    Tuntutan makzulkan Gibran tak bisa dianggap remeh

    Tuntutan makzulkan Gibran tak bisa dianggap remeh

    Ribuan kader partai Hanura sambut meriah kehadiran Anies

    Ribuan kader partai Hanura sambut meriah kehadiran Anies

    Tak melindungi hak warga negara dan jurnalis: pasal 21 UU Tipikor tahun 1999 digugat ke MK

    Tak melindungi hak warga negara dan jurnalis: pasal 21 UU Tipikor tahun 1999 digugat ke MK

    Teman ungkap kisah Anies jadi ketua ospek di UGM

    Teman ungkap kisah Anies jadi ketua ospek di UGM

    Gibran Disarankan Mundur Baik-baik Jangan Konfrontatif

    Gibran Disarankan Mundur Baik-baik Jangan Konfrontatif

    Trending Tags

    • Trump Inauguration
    • United Stated
    • White House
    • Market Stories
    • Election Results
  • Tech
    • All
    • Apps
    Jawaban obyektif AI jika ditanya apakah Jokowi presiden terburuk di dunia

    Jawaban obyektif AI jika ditanya apakah Jokowi presiden terburuk di dunia

    Petra Christian University raih marketplace berbasis AI terbaik di Asia

    Petra Christian University raih marketplace berbasis AI terbaik di Asia

    Trending Tags

    • Nintendo Switch
    • CES 2017
    • Playstation 4 Pro
    • Mark Zuckerberg
  • Lifestyle
    • All
    • Budaya
    • Health
    • Travel
    Berlebaran gaya Betawi: Habib, Mudik, Milir, hingga ngejot

    Berlebaran gaya Betawi: Habib, Mudik, Milir, hingga ngejot

    Restoran Kanibal: Menu Daging Manusia

    Restoran Kanibal: Menu Daging Manusia

    Restoran Kanibal Menyuguhkan Daging Manusia Itu Memang Ada!

    Restoran Kanibal Menyuguhkan Daging Manusia Itu Memang Ada!

    Ini Khasiat Jahe Merah dan Pinang Muda untuk Vitalitas Pria

    Ini Khasiat Jahe Merah dan Pinang Muda untuk Vitalitas Pria

    Kearifan Lokal dan Budaya Masa Silam yang Hampir Punah

    Kearifan Lokal dan Budaya Masa Silam yang Hampir Punah

    Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret Ala Sinshe Awi Bagian I

    Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret “Ala” Sinshe Awi (Bagian I)

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Game of Thrones
    • MotoGP 2017
    • eSports
    • Fashion Week
  • Kolom
  • Entertainment
    • All
    • Movie
    • Sports
    Timnas Garuda menuju piala dunia 2026

    Timnas Garuda menuju piala dunia 2026

    Islamofobia ala Bollywood:  akankah menular ke Indonesia?

    Islamofobia ala Bollywood: akankah menular ke Indonesia?

  • DNI TV
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • All
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Internasional
    • Megapolitan
    • Politics
    • Science
    Gerakan rakyat akan terus jadi mitra kritis pemerintah

    Gerakan rakyat akan terus jadi mitra kritis pemerintah

    Tuntutan makzulkan Gibran tak bisa dianggap remeh

    Tuntutan makzulkan Gibran tak bisa dianggap remeh

    Ribuan kader partai Hanura sambut meriah kehadiran Anies

    Ribuan kader partai Hanura sambut meriah kehadiran Anies

    Tak melindungi hak warga negara dan jurnalis: pasal 21 UU Tipikor tahun 1999 digugat ke MK

    Tak melindungi hak warga negara dan jurnalis: pasal 21 UU Tipikor tahun 1999 digugat ke MK

    Teman ungkap kisah Anies jadi ketua ospek di UGM

    Teman ungkap kisah Anies jadi ketua ospek di UGM

    Gibran Disarankan Mundur Baik-baik Jangan Konfrontatif

    Gibran Disarankan Mundur Baik-baik Jangan Konfrontatif

    Trending Tags

    • Trump Inauguration
    • United Stated
    • White House
    • Market Stories
    • Election Results
  • Tech
    • All
    • Apps
    Jawaban obyektif AI jika ditanya apakah Jokowi presiden terburuk di dunia

    Jawaban obyektif AI jika ditanya apakah Jokowi presiden terburuk di dunia

    Petra Christian University raih marketplace berbasis AI terbaik di Asia

    Petra Christian University raih marketplace berbasis AI terbaik di Asia

    Trending Tags

    • Nintendo Switch
    • CES 2017
    • Playstation 4 Pro
    • Mark Zuckerberg
  • Lifestyle
    • All
    • Budaya
    • Health
    • Travel
    Berlebaran gaya Betawi: Habib, Mudik, Milir, hingga ngejot

    Berlebaran gaya Betawi: Habib, Mudik, Milir, hingga ngejot

    Restoran Kanibal: Menu Daging Manusia

    Restoran Kanibal: Menu Daging Manusia

    Restoran Kanibal Menyuguhkan Daging Manusia Itu Memang Ada!

    Restoran Kanibal Menyuguhkan Daging Manusia Itu Memang Ada!

    Ini Khasiat Jahe Merah dan Pinang Muda untuk Vitalitas Pria

    Ini Khasiat Jahe Merah dan Pinang Muda untuk Vitalitas Pria

    Kearifan Lokal dan Budaya Masa Silam yang Hampir Punah

    Kearifan Lokal dan Budaya Masa Silam yang Hampir Punah

    Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret Ala Sinshe Awi Bagian I

    Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret “Ala” Sinshe Awi (Bagian I)

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Game of Thrones
    • MotoGP 2017
    • eSports
    • Fashion Week
  • Kolom
  • Entertainment
    • All
    • Movie
    • Sports
    Timnas Garuda menuju piala dunia 2026

    Timnas Garuda menuju piala dunia 2026

    Islamofobia ala Bollywood:  akankah menular ke Indonesia?

    Islamofobia ala Bollywood: akankah menular ke Indonesia?

  • DNI TV
No Result
View All Result
Daily News Indonesia
No Result
View All Result
Home News Megapolitan

Dianak-tirikan Prabowo, suku Dayak tarik dukungan terhadap IKN Nusantara

2 November 2024
in Megapolitan
0
Dianak-tirikan Prabowo, suku Dayak tarik dukungan terhadap IKN Nusantara

Daily News | Jakarta – Di Kabinet Merah Putih, tidak satu pun dari 48 menteri, lima pejabat setingkat menteri, dan 56 wakil menteri berasal dari penduduk asli Dayak,

Karena itu, seorang tokoh, cendekiawan dan politikus Dayak menyatakan menarik dukungan atas keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Pulau Kalimantan.

RelatedPosts

Gerakan rakyat akan terus jadi mitra kritis pemerintah

Tuntutan makzulkan Gibran tak bisa dianggap remeh

Tak melindungi hak warga negara dan jurnalis: pasal 21 UU Tipikor tahun 1999 digugat ke MK

“Ini karena ketidakadilan politik kembali terjadi di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” tegas Ajonedi Minton SH, MKn, kader Partai Gerindra Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) di Pontianak, Ibu Kota Kalbar.

Dihubungi KBA News, Kamis, 24 Oktober 2024, Minton mencontohkan ketidakadilan tersebut. “Di Kabinet Merah Putih, tidak satu pun dari 48 menteri, lima pejabat setingkat menteri, dan 56 wakil menteri dari penduduk asli Dayak,” lanjutnya.

Menurut Kepala Divisi Ekonomi Kerakyatan Dayak International Organization (DIO) ini, protes pihaknya tersebut langsung ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra yang telah membentuk Kabinet Merah Putih.

Minton menegaskan setidaknya harus ada keterwakilan putera-puteri terbaik orang Dayak asli yang dipercayakan menjadi Duta Besar negara sahabat.

“Juga, tidak ada keterwakilan penduduk asli suku Dayak sebagai Komisaris Badan Usaha Milik Negara atau BUMN,” tambahnya.

Bahkan, lanjut Minton, sejak awal mulai IKN Nusantara dirancang, tidak ada keterwakilan putera-puteri terbaik suku asli Dayak, misalnya, sebagai deputi, Kepala Badan Otorita, atau Wakil Kepala Badan Otorita IKN.

“Maka atas nama bangsa Dayak, kami mengajak semua tetua adat Dayak, tokoh-tokoh adat Dayak dari seluruh organisasi Dayak yang ada di Indonesia, Malaysia dam Brunei Darussalam untuk secara merata dan serempak menyatakan menolak IKN Nusantara,” tegasnya.

Padahal, organisasi kemasyarakatan suku Dayak se-Kalimantan di Rumah Betang, Kota Pontianak, Senin, 28 Februari 2022, mendeklarasikan dukungan pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

Kegiatan yang juga mengeluarkan sembilan petisi yang ditandatangani oleh 40 tokoh adat Dayak ini, antara lain, mendukung IKN Nusantara. Syaratnya, putera-puteri terbaik Dayak dilibatkan di pemerintahan badan otorita tersebut.

Ketika itu Dr Yulius Yohanes, cendekiawan Dayak yang juga tokoh DIO dan dosen di Universitas Negeri Tanjung Pura, menyatakan aspirasi masyarakat Dayak tersebut jangan sampai diremehkan oleh pemerintah pusat.

Selama ini masyarakat Dayak hanya menjadi tamu di negeri sendiri. Bahkan sempat terjadi pelecehan atas marwah Dayak. Ini berdampak pada terjadinya konflik berdarah antara masyarakat Dayak dengan suku pendatang tertentu di Kalbar dan Kalteng. “Jangan sampai terulang lagi,” imbaunya.

Terkait dengan hal ini, Minton, pemandu acara pada deklarasi tersebut menegaskan, masyarakat Dayak harus sepakat menolak IKN Nusantara.

“Kita harus mendeklarasikan ini dalam kongres besar bangsa Dayak sebagaimana semangat persatuan Tumbang Anoi Tahun 1894. Sebab, sejak negara Indonesia merdeka, kepentingan orang Dayak tidak pernah diakomodir pemerintah,” lanjut Minton.

Sementara itu, Wandy Tuturoong, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) era Presiden Joko Widodo yang pernah dihubungi terpisah dari Pontianak menyatakan pemerintah pusat tetap mengakomodir semua aspirasi masyarakat Dayak terkait IKN Nusantara.

Menurut mantan wartawan harian Sinar Pagi dan mantan aktivis ini, keberadaan IKN Nusantara ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat dengan memberikan berbagai akses positif kepada warga setempat termasuk dari Suku Dayak.

Akses-akses ini, antara lain, memberikan beasiswa kepada generasi muda terbaik Dayak untuk bersekolah atau melanjutkan pendidikan di bangku perguruan tinggi.

Terkait dengan itu, Presiden DIO Datuk Jeffrey Kitingan yang juga Wakil Ketua II Menteri Sabah II, Malaysia, menyatakan pembangunan infrastruktur pemerintah Indonesia sekaliber IKN Nusantara di Kalimantan harus memperhatikan aspirasi orang Dayak.

Karena Kalimantan atau Borneo secara adat adalah Bumi Dayak atau tanah adat Dayak yang juga diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sesuai hukum adat internasional.

“Harus memperhatikan kepentingan penduduk asli Borneo,” tegasnya lewat sambungan Zoom terkait launching portal berita DIO TV di Kota Pontianak pada 2022.

Adapun terkait Pertemuan Tumbang Anoi 1894, dilansir dari situs Kalimantan Review, antara lain dinilai sebagai “fajar peradaban”. Istilah ini pertama kali digunakan oleh seorang wartawan Belanda yang sangat tidak suka dengan suku Dayak.

Bagi orang Dayak sendiri, pertemuan adat tersebut menandai berakhirnya hukum rimba di Kalimantan. Alasan utamanya, Pertemuan Tumbang Anoi 1894 yang dihadiri oleh pemuka-pemuka adat dan masyarakat Dayak seluruh Pulau Borneo, telah berhasil “menghentikan kebiasaan perang antarsuku dan antardesa”.

Selain itu, pertemuan ini juga menandai berhentinya kebiasaan balas dendam antarkeluarga dan kebiasaan adat mengayau (potong kepala). Kebiasaan-kebiasaan tersebut dipandang sebagai tindakan tidak beradab yang masih primitif.

Salah satu hasil dari Napak Tilas Rapat Tumbang Anoi 1894 yang digelar di Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah, Sabtu, 4 Oktober 2014, antara lain, terbitnya dokumen Perjanjian Antargenerasi.

Cendekiawan Dayak Dr Siun Jarias SH, MH antara lain mengatakan Perjanjian Antargenerasi ini dibuat untuk memberitahukan kepada seluruh generasi Dayak bahwa suku Dayak telah melakukan sesuatu untuk kepentingan suku Dayak yang bermartabat.

Perjanjian Antargenerasi tersebut berisi, pertama, “kami masyarakat adat Dayak Kalimantan berjanji untuk menghargai satu sama lain dalam hal keyakinan dan atau agama yang dianut masing-masing”.

Selanjutnya, perbedaan agama tidak boleh memecah-belah, dan tidak boleh karena memeluk suatu agama berakibat bukan lagi sebagai suku Dayak, sebab suku Dayak bukanlah agama.

Kedua, “kami masyarakat adat Dayak Kalimantan berjanji untuk menjaga nilai-nilai keadilan, keberadaban, kemanusiaan, harkat dan martabat suku Dayak di tengah-tengah pergaulan antaranak bangsa Indonesia, bahkan di tengah-tengah pergaulan internasional”.

Ketiga, “kami masyarakat adat Dayak Kalimantan berjanji untuk memperoleh posisi bukan sebagai penonton tetapi berperan aktif dalam struktur pemerintah demi membangun NKRI di tingkat nasional dan menjadi pemain utama dalam struktur pemerintahan daerah di tanah Dayak Kalimantan”.

Keempat, “kami masyarakat adat Dayak Kalimantan berjanji untuk memperoleh posisi dalam kancah politik nasional dan memperoleh posisi utama dan aktif dalam kancah politik daerah di tanah Dayak Kalimantan”.

Kelima, “kami masyarakat adat Dayak Kalimantan sebagai bagian Bhinneka Tunggal Ika, ahli waris sumber daya alam, warisan leluhur di Kalimantan berjanji unuk memperoleh keadilan dalam hal menguasai wilayah, melestarikan hutan, dan menikmati hasil sumber daya alam yang berlimpah demi mewujudkan kesejahteraan, harkat dan martabat dalam tingkat NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”.

Perjanjian ini ditandatangani di Tumbang Anoi pada 4 Oktober 2014 oleh wakil tiga generasi, dan diketahui oleh Presiden MADN Agustin Teras Narang. (HMP)

Tags: Kabinet Merah Putihpenduduk asli DayakPrabowosuku Dayak
SendShareTweet

Related Posts

Gerakan rakyat akan terus jadi mitra kritis pemerintah
Megapolitan

Gerakan rakyat akan terus jadi mitra kritis pemerintah

30 April 2025
Tuntutan makzulkan Gibran tak bisa dianggap remeh
Megapolitan

Tuntutan makzulkan Gibran tak bisa dianggap remeh

30 April 2025
Tak melindungi hak warga negara dan jurnalis: pasal 21 UU Tipikor tahun 1999 digugat ke MK
Megapolitan

Tak melindungi hak warga negara dan jurnalis: pasal 21 UU Tipikor tahun 1999 digugat ke MK

30 April 2025
Teman ungkap kisah Anies jadi ketua ospek di UGM
Megapolitan

Teman ungkap kisah Anies jadi ketua ospek di UGM

30 April 2025
Gibran Disarankan Mundur Baik-baik Jangan Konfrontatif
Megapolitan

Gibran Disarankan Mundur Baik-baik Jangan Konfrontatif

30 April 2025
Anies: selama ada guru masa depan kita belum padam
Megapolitan

Anies: selama ada guru masa depan kita belum padam

30 April 2025
Next Post
Indonesia kutuk keras serangan Israel ke Iran

Indonesia kutuk keras serangan Israel ke Iran

Gerakan rakyat akan terus jadi mitra kritis pemerintah
Megapolitan

Gerakan rakyat akan terus jadi mitra kritis pemerintah

30 April 2025
0

Ketua Umum Gerakan Rakyat, Sahrin Hamid, menegaskan komitmen organisasinya untuk tetap menjadi critical support atau mitra kritis dalam kancah politik...

Read more
Tuntutan makzulkan Gibran tak bisa dianggap remeh

Tuntutan makzulkan Gibran tak bisa dianggap remeh

30 April 2025
Ribuan kader partai Hanura sambut meriah kehadiran Anies

Ribuan kader partai Hanura sambut meriah kehadiran Anies

30 April 2025
Tak melindungi hak warga negara dan jurnalis: pasal 21 UU Tipikor tahun 1999 digugat ke MK

Tak melindungi hak warga negara dan jurnalis: pasal 21 UU Tipikor tahun 1999 digugat ke MK

30 April 2025
Teman ungkap kisah Anies jadi ketua ospek di UGM

Teman ungkap kisah Anies jadi ketua ospek di UGM

30 April 2025
Gerakan rakyat akan terus jadi mitra kritis pemerintah
Megapolitan

Gerakan rakyat akan terus jadi mitra kritis pemerintah

30 April 2025
0

Ketua Umum Gerakan Rakyat, Sahrin Hamid, menegaskan komitmen organisasinya untuk tetap menjadi critical support atau mitra kritis dalam kancah politik...

Read more
Tuntutan makzulkan Gibran tak bisa dianggap remeh

Tuntutan makzulkan Gibran tak bisa dianggap remeh

30 April 2025
Ribuan kader partai Hanura sambut meriah kehadiran Anies

Ribuan kader partai Hanura sambut meriah kehadiran Anies

30 April 2025
Tak melindungi hak warga negara dan jurnalis: pasal 21 UU Tipikor tahun 1999 digugat ke MK

Tak melindungi hak warga negara dan jurnalis: pasal 21 UU Tipikor tahun 1999 digugat ke MK

30 April 2025
Teman ungkap kisah Anies jadi ketua ospek di UGM

Teman ungkap kisah Anies jadi ketua ospek di UGM

30 April 2025
Daily News Indonesia

Sepekan - Samari - Sam Traveler

Navigate Site

  • Home
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Info Iklan
  • Indeks
  • KBA News

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Tech
  • Lifestyle
  • Kolom
  • Entertainment
  • DNI TV

Sepekan - Samari - Sam Traveler