Daily News | Jakarta – Acara HBH Ika Akusi juga diisi diskusi dimoderatori aktivis Saut Sinaga, dengan pembicara Ketua Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) Cirebon, Heru Subagia, analis forensik digital Dr. Eng Rismon Hasiholan Sianipar, dan CEO KBA News Dr Ramadhan Pohan, MIS.
Komunitas Ikatan Alumni Kampus Seluruh Indonesia (IKA AKUSI) mengadakan Halal Bihalal untuk anggota yang dihadiri anggota dari Jabodetabek dan luar kota seperti Cirebon , Purbalingga, Jogja , dan Bandung .
Acara diselenggarakan di Alnoncee Terrace Cafe Jakarta Selatan, Minggu, 27 April 2025.
Ketua Panitia merangkap Ketua Umum Komunitas IKA AKUSI Tjitjik Ristiananingsih mengatakan IKA AKUSI organisasi baru akan terus memberi manfaat untuk rakyat , dengan slogannya Bergerak, Berbuat dan Bermanfaat untuk Negeri.
“Semoga IKA AKUSI terus kompak bersemangat untuk terus bergerak, berbuat, dan bermanfaat untuk negeri yang kita cintai,” ujar Ketua Umum Komunitas IKA AKUSI Tjitjik Ristiananingsih kepada KBA News, Senin 28 April 2025.
Acara disi dengan diskusi politik ringan sebagai alumni perguruan tinggi dan karaoke bersama agar saling mengenal antar alumni dan kedekatan sesama anggota
Acara HBH Ika Akusi juga diisi diskusi dimoderatori aktivis Saut Sinaga, dengan pembicara Ketua Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) Cirebon, Heru Subagia, analis forensik digital Dr. Eng Rismon Hasiholan Sianipar, dan CEO KBA News Dr Ramadhan Pohan, MIS.
Sementara itu, Rismon menegaskan bahwa dirinya tak getar sedikit pun dengan laporan terkait soal ijazah. “Biasa saja, enggak takut. Memang sudah risiko yang sudah dikalkulasi ya secara tepat. Tetapi kalau kita terus berdiam diri dan pengecut, ya negara kita nanti dipenuhi oleh para pengecut,” katanya saat diwawancara KBA News, Minggu, 27 April 2025.
Menurutnya, melaporkan dirinya ke kepolisian adalah tidak tepat. Pasalnya, ia menyampaikan pendapat ijazah palsu itu sebagai ahli. Harusnya, kata dia, hal tersebut dibalas juga dengan pendapat ahli dari pihak Jokowi.
“Karena terminologi palsu dan asli itu sebenarnya terminologi akademik atau sains. Makanya dalam bidang forensik itu ada yang namanya fake image analysis, fake document analysis, fake video analysis, fake audio analysis. Jadi palsu atau asli itu sebenarnya masuk ke ranah pendidikan, ranah akademik dan ranah penelitian. Cuma sekarang digiring ke arah seperti seolah-olah itu bukan akademik,” jelasnya. (EJP)