Daily News | Jakarta – “Publik menunggu langkah-langkah kongkrit Pemimpin yang jujur dan berintegritas dalam melakukan perubahan di berbagai aspek kehidupan menuju Indonesia Emas 2045, tetutama menwujudkan janji 19 Juta Lapangan kerja.”
Memamng, dalam Islam Pemimpin itu dijadikan sebagai Contoh Teladan atau Uswatun Hasanah. Disebut seperti itu karena dia punya Integritas bahkan punya kapasitas. Sebagaimana disebutkan bahwa setiap kita adalah Pemimpin dan setiap Pemimpin harus bertanggung jawab terhadap apa yang dia pimpin.
Hal itu dikatakan oleh Eksponen Angkatan Reformasi 98 yang juga seorang pendidik Abba Thaher Lamatapo kepada KBA News, Ahad, 9 November 2025 menanggapi kuliah umum Mantan Menteri Pendidikan Nasional Dr Anies Rasyid Baswedan yang diunggah di Kanal YouTubenya. Pernyataan itu merupakan bagian dari ceramahnya di Univerisitas Bung Hatta Padang beberapa waktu lalu ketika dia berkunjung ke ibukota Provinsi Sumatera Barat itu.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memberikan ceramah tentang Pemimpin dan Integritas yang dihadiri oleh ratusan orang peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan masyarakat umum. Anies memang tidak asing lagi dengan Ranah Minangkabau karena dalam Pilpres lalu dia bersama pasangannya Muhaimin Iskandar menang di Provinsi itu.
“Sebagai seorang mantan aktivis mahasiswa dan sekarang seorang pendidik, saya sependapat dengan Publik Masyarakat pada umumnya yang menanggapi dan menyikapi ceramah tokoh Perubahan itu di Padang Sumatea Barat yang cukup membuat publik terobati dan berfikir untuk ke depan wajib memilih pemimpin yang tidak saja jujur tapi wajib punya Integritas, begitulah komentar masyarakat pada umumnya setelah membaca ceramah Anies di Medsos soal Integritas,” kata Presiden Mahasiswa UMJ sewaktu Reformasi 98 itu.
Ditekankan oleh Ketua Gerakan Rakyat (GR) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) itu, orang yang jujur tapi tidak berintegritas akan berdampak pada nilai-nilai Kebenaran, kejujuran dan kepatutan. Karena Integritas sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat begitu pula dalam kepemimpinan di berbagai level termasuk di birokrasi.
Ditambahnya, Anies menyatakan, integritas dan moralitas merupakan formasi utama yang harus dimiliki oleh setiap Pemimpin dan penyelenggara negara. Sebab, pemimpin itu bukan soal kejujuran saja, tetapi kejujuran yang dilaksanakan dengan didasarkan kepada nilai-nilai kebenaran dan mashlahat untuk kepentingan Publik. Tegas tokoh Perubahan itu dihadapan para hadirin yang menyambutnya dengan suka cita bahkan tepuk tangan.
Syarat jujur dan integritas
Karena itu, tambahnya, seseorang yang bisa saja jujur namun tidak memiliki Integritas maka kejujurannya itu tidak berpihak kepada kebenaran dan kemashlahatan masyarakat. Ini menurut saya berakibat fatal terhadap praktek penyelenggaraan Negara bagi pejabat yang memiliki otoritas dan kapasitas tapi tidak punya Integritas maka yang terjadi adalah :
Pertama, praktek rente dan budaya transaksional dalam jabatan politik. Kedua, mengguritanya praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme( KKN) yang menghalalkan segala cara demi mendapatkan jabatan dan proyek. Ketiga, lemahnya penegakan hukum atas segala praktek KKN diakibatkn barter jabatan dan proyek.
Keempat, bukan rahasia umum lagi saat pejabat yang diberikan amanah untuk menjadi pemimpin tersandera akibat tidak memiliki Integritas karena punya masalah hukum walaupun jujur. Kelima, menyebabkan hilangnya truth ( Kepercayaaan publik) atas pencitraan palsu oleh pejabat akibat tidak memiliki Integritas.
Ceramah mantan Capres 2024 di atas menjadi salah satu momentum di tengah pupusnya harapan masyarakat akan Perubahan di berbagai aspek terutama aspek ekonomi politik dan penegakan hukum. “Masyarakat sekarang berada di titik terendah atas kepercayaan kepada pemerintah. Mereka diam bukan tidak tahu apa yang terjadi saat makin busuk dan rendah. Mereka diam saja karena tidak berdaya,” katanya.
Sebelum terkikisnya semua harapan dan kepercayaan publik sebaiknya pemerintahan Presiden Prabowo segera lebih cepat berbenah untuk memenuhi janji janji Kampanye terutama penyerapan 19 juta lapangan kerja yang dijanjikan. Publik menunggu langkah-langkah kongkrit Pemimpin yang jujur dan berintegritas dalam melakukan perubahan di berbagai aspek kehidupan menuju Indonesia Emas 2045. (EJP)



























