Daily News | Jakarta – Situasi politik di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia masih memanas. Aksi demonstrasi mahasiswa dan masyarakat sipil masih terjadi hingga hari ini, Senin, 1 September 2025.
Gelombang protes yang tak kunjung reda dinilai mencerminkan kegagalan pemerintah dalam merespons keresahan publik.
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, menilai Presiden Prabowo Subianto justru tengah membawa dirinya pada jurang kehancuran politik. Menurut Fernando, lambannya pemerintah dalam mengendalikan situasi yang penuh gejolak membuat kepercayaan publik semakin runtuh.
Ia bahkan teringat pada pernyataan pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie, yang pernah meragukan bahwa Prabowo bisa menuntaskan masa jabatannya hingga 2029.
“Dalam situasi sekarang ini dimana banyak aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa dan mahasiswa karena ketidakmampuan terhadap DPR, saya teringat pernyataan dari Connie Rahakundini Bakrie,” ujar Fernando kepada KBA News, Senin, 1 September 2025.
Fernando mengingatkan bahwa pernyataan Connie semakin relevan melihat kondisi mutakhir. Banyak masyarakat yang sudah terlanjur kecewa karena kebijakan pemerintah tidak berpihak kepada rakyat.
Fernando menilai, lambannya respons Prabowo menghadapi situasi politik yang terus memanas justru memperburuk keadaan.
Kondisi seperti ini menurutnya, bisa menjadi awal kehancuran politik Prabowo sendiri. Ketidakmampuan Presiden meredam krisis dianggap sama saja dengan mempersiapkan “bunuh diri” politik di hadapan rakyat yang marah.
“Kebenarannya akan dibuktikan oleh waktu. Saya harap dugaan saya tersebut salah. Biarlah waktu yang menjawabnya,” pungkas Fernando. (DJP)