Daily News | Jakarta – Anies Baswedan berbagi kenangan masa kecilnya di rumah kakeknya, AR Baswedan, Pahlawan Nasional yang dikenal atas perannya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Rumah yang diberi nama Taman Juwono itu terletak di belakang Malioboro, Yogyakarta. Anies tinggal di sana sejak kecil hingga tamat sekolah dasar.
Dalam ceritanya, Anies mengungkap berbagai bagian rumah yang menjadi saksi bisu perjalanan keluarganya. Namun, salah satu area yang paling menarik adalah kamar mandi.
“Ada cerita khusus tentang kamar mandi. Dulu, tahun 1960-an, kami pernah diancam PKI. Jadi, di bagian atas kamar mandi dibuatkan lubang, disiapkan tempat untuk bersembunyi,” ungkap Anies dalam unggahan YouTube pribadinya, seperti dikutip KBA News, Rabu, 15 Januari 2025.
Ia melanjutkan, jika ada komunis yang datang mencari pada malam hari, kakeknya, AR Baswedan, akan langsung naik ke tempat persembunyian melalui lubang kamar mandi. Di sana, disiapkan kasur kecil dan ruang sempit untuk berteduh. “Dia masuk lewat kamar mandi dengan menggunakan tangga. Setelah naik, tangganya akan dicabut oleh penghuni rumah,” jelasnya.
Meski kamar mandinya sudah mengalami beberapa perubahan, tempat persembunyiannya masih ada. “Dulu pintu kamar mandinya ada di sisi kanan luar rumah,” kenang Anies. Namun, tempat persembunyiannya masih utuh hingga kini.
Anies pun membandingkan suasana saat itu dengan situasi saat ini. “Wakanda itu tidak ada apa-apanya dibanding dulu. Sekarang, Wakanda hanya takut tidak bisa bicara. Tapi dulu, orang bisa diculik,” tegasnya.
Rumah Penuh Kenangan di Nomor 19
Rumah bersejarah ini menyimpan banyak cerita, termasuk kehidupan sehari-hari keluarga AR Baswedan. “Kami tinggal di rumah ini sampai saya SD. Bagian depan rumah itu kantor, tempat kakek saya bekerja,” jelas Anies.
Di depan rumah, ada taman dan sumur untuk memompa air. Neneknya selalu memastikan ada air matang yang tersedia dalam kendi untuk diminum siapa saja. “Dulu waktu bayi, saya sering diguyur air kendi di pagi hari,” kenang Anies.
Ruang keluarga di rumah ini bisa menampung 5060 orang, apalagi saat Lebaran. “Waktu itu, ruangannya terasa sangat luas,” katanya. Sementara itu, kamar tidur biasanya hanya bisa menampung 34 orang.
Kamar anak-anak berada di dekat dapur, dengan satu kamar ditempati empat anak laki-laki. “Di ujung rumah, ada kamar mandi yang punya cerita tersendiri,” imbuh Anies.
Discussion about this post