Daily News | Jakarta – Jika Presiden Prabowo masih belum bisa meninggalkan bayang-bayang Jokowi, maka tunggulah kemerahan rakyat dan mahasiswa semakin tidak terbendung.
Begitulan, mantan aktivis GMNI Jakarta Raya, Guntur Siregar mengkritik para menteri Presiden Prabowo Subianto yang terus melakukan kontroversi. Salah satunya yakni Raja Juli Antoni.
Menteri Kehutanan sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut diketahui baru-baru ini memasukkan sejumlah kader dari partainya dalam tim pengurus atau Operation Management Office (OMO) Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.
Guntur menilai, agar citra Prabowo Subianto tak terus tercoreng, sebaiknya segera melakukan reshuffle kabinet. Apalagi, kata dia, banyak menteri yang masih berafiliasi pada mantan Presiden RI, Jokowi (Joko Widodo).
“Sebaiknya Presiden Prabowo mereshufle menteri yang berperilaku buzzer Jokowi. Mengurus negara ini harus serius. Rakyat membayar pajak untuk menggaji mereka. Hidup rakyat semakin susah,” katanya kepada KBA News, Rabu, 12 Maret 2025.
Ia menyampaikan, jika Presiden Prabowo masih belum bisa meninggalkan bayang-bayang Jokowi, maka tunggulah kemerahan rakyat dan mahasiswa semakin tidak terbendung.
“Teriakan hidup Jokowi dalam pidato HUT Gerindra berapa hari lalu, kontan dibayar aksi mahasiswa di berbagai kota besar di indonesia secara masif. Jangan anggap enteng aksi aksi mahasiawa ini. Apalagi sudah bergabung dengan rakyat masyarakat sipil,” jelasnya.
Disebut Buzzer Jokowi
Guntur Siregar mengatakan, para kader PSI memang sering membuat masalah. Mereka, kata dia, pun masih konsisten berperilaku sebagai buzzer Jokowi. Ia juga menyebut nama Anies Baswedan sebagai salah satu korban dari para keder partai tersebut.
“Raja Juli ini masih berperilaku buzzer Jokowi. Tabiat PSI selalu bikin intrik dan fitnah terhadap Anies. Kurang apa dulu jahatnya tuduhan Giring terhadap Anies. Bedanya dulu dalam rangka cari muka dan menjilat ke Jokowi. Sekarang dalam rangka cari muka dan menjilat Presiden Prabowo,” jelasnya.
Publik, lanjut dia, memandang PSI ini partai yang tidak memiliki rasa malu. Sebab kontroversi sering dilakukan, namun nol prestasi.
“Kita masih ingat bagaimana PSI Grace Natalie memberikan penghargaan kebohongan terlebay kepada Prabowo 4 Januari 2019,” ujarnya. (EJP)
Discussion about this post