Daily News | Jakarta – Sikap keras kepala Netanyahu karena dia merasa Israel akan terus dibantu oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu memang saat ini merupakan menjadi sosok yang menjadi ancam bagi perdamaian Timur Tengah. Ini karena sikapnya yang lebih memeningkan negara Israel tanpa memperhatikan rakyat yang ada di sekitar kawasan negaranya.
“Saya setuju dengan pernyataan Presiden Turki, Erdogan, yang menyatakan bahwa Netanyahu merupakan acaman terbesar bagi perdamaian timur tengah. Ini karena sikapnya yang keras dan hanya lebih menekankan kepentingan rakyat negaranya saja tanpa memperhatikan keinginan dan kepentingan rakyat Palestina dan dunia Arab lainnya, “ kata Anwar Abbas kepada KBA News, Kamis siang 19 Juni 2025.
Sikap keras kepala dan membabi buta Netanyahu itu nantinya akan terus mendorong terjadinya perang dan ketegangan yang tidak berkesudahan di kawasan itu. “Sikap dan pandangan Netanyahu yang seperti itu tentu tidak terlepas kaitannya dengan tiga hal yang melatar belakanginya. Pertama, paham zionisme yang sudah dia warisi dari kakeknya yang bernama Nathan Mileikowsky seorang penulis dan aktivis zionis.
“Dan juga bapaknya Benzion Netanyahu, seorang guru besar sejarah yang juga aktivis zionist yang ingin mendirikan sebuah negara Yahudi atau Israel raya yang wilayahnya meliputi wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah, dan sebagian dari wilayah Irak, Saudi Arabia, dan Mesir,’’ ungkap Anwar lagi.
Kedua, adanya dukungan dari Amerika Serikat dan negara-negara barat seperti Inggris dan Prancis yang memiliki kekuatan ekonomi dan politik serta persenjataan yang cukup kuat. Ketiga, keadaan dunia arab yang tidak bersatu.
“Ketiga hal ini telah membuat Netanyahu semakin bersemangat untuk berperang dengan Palestina serta terus memperluas wilayah negaranya. Akibatmya, jika dunia tidak bisa menekan dan merubah sikap serta pandangan Netanyahu maka tidak mustahil kawasan Timur tengah akan semakin bergejolak.
‘’Berbagai negara yang bertetangga dengan Israel di Timur Tengah akan terus merasa terancam. Sehingga, stabilitas politik di kawasan Timur Tengah akan memanas bahkan tidak menutup kemungkinan bagi terjadinya perang yang lebih meluas dan terbuka seperti yang telah terjadi sekarang ini dengan Iran,’’ tandasnya.
Apa itu Zionisme?
Seperti diketahui Zionisme adalah gerakan nasionalis Yahudi yang bertujuan untuk mendirikan dan mempertahankan negara bagi orang-orang Yahudi di Tanah Israel. Gerakan ini muncul pada akhir abad ke-19 sebagai tanggapan terhadap antisemitisme yang meluas di Eropa dan sebagai cara bagi orang-orang Yahudi
Gerakan Zionisme ini kemudian mendorong migrasi orang Yahudi ke Tanah Israel (Palestina pada saat itu), yang berada di bawah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman).
Tokoh sentral dalam gerakan Zionisme adalah Theodor Herzl, seorang jurnalis Austria yang menerbitkan buku “Der Judenstaat” (Negara Yahudi) pada tahun 1896, yang menjadi dasar ideologis bagi gerakan tersebut. Herzl mendirikan Organisasi Zionis Dunia untuk mengorganisir gerakan dan menggalang dukungan. (HMP)