Daily News | Jakarta – “Saya lahir di sini. Indonesia tanah air saya. Indonesia tumpah darah saya.” Inilah yang dikatakan pahlawan nasional, A. R. Baswedan.
Qoute patriotik kakek tokoh perubahan, Anies Rasyid Baswedan, ini dikutip KBA News dari kanal YouTube, mojokdotco, dalam program Jas Merah, Kamis, 5 Desember 2024.
“A. R. Baswedan ini masih menjadi wartawan di koran Matahari di Semarang ketika akan mendirikan Partai Arab Indonesia tahun 1934. Penandanya apa? Ketika dia berfoto atau berpose yang mengguncang komunitas Arab dan itu dimuat di koran Matahari,” ujar Muhidin M. Dahlan, host acara program Jas Merah.
Menurut dia, dalam pose di koran Matahari itu, A. R. Baswedan mengenakan pakaian adat Jawa lengkap seperti blangkon serta beskap. Padahal, Baswedan adalah keturunan Arab.
“Belum reda artikel dengan foto beliau berbusana Jawa, terbit lagi artikel A. R. Baswedan di koran Matahari dengan judul Peranakan Arab dan Totoknya,” ungkap Muhidin M. Dahlan.
“Inti artikel A. R. Baswedan yang dimuat di koran Matahari tersebut adalah Saya lahir di sini. Indonesia tanah air saya. Indonesia tumpah darah saya,” terang dia.
Dikatakan, artikel-artikel A. R. Baswedan di koran Matahari tersebut menjadi semacam prolog pendirian Partai Arab Indonesia. “A. R. Baswedan ini ingin mendirikan partai terinspirasi dari guru jurnalistiknya, Liem Koen Hiang yang mendirikan Partai Tionghoa Indonesia,” tutur dia.
Di sinilah, antara A. R Baswedan dan Liem Koen Hiang memiliki kesamaan. Yakni, sama-sama mengumpulkan komunitas atau kaumnya untuk berbaris dalam rumah politik.
“Partai Arab Indonesia ini juga memperjuangkan bahwa Arab di Indonesia ini bukan penyewa. Karena peranakan Arab yang lahir di sini adalah bagian dari Indonesia. Karena, Indonesia adalah tanah air kami,” papar Muhidin M. Dahlan. (DJP)