Daily News | Jakarta – Ketua Tim Pemenangan Khusus Partai Buruh Said Salahudin berharap ada keajaiban bagi Anies Baswedan untuk maju sebagai calon gubernur di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
“Kita dorong supaya Pak Anies Baswedan ada mukjizat (keajaiban), ada partai-partai yang mungkin sudah mengajukan pencalonan, tetapi bersedia bergabung dengan Partai Buruh untuk mendukung Pak Anies,” kata Said saat jumpa pers yang dihadiri KBA News di Hotel Mega Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 29 Agustus 2024.
Ia menyatakan, PKPU Nomor 8 Tahun 2024 menjadi satu-satunya harapan masyarakat agar Anies Baswedan mendaftar ke KPU Provinsi DKI Jakarta.
Apalagi, dengan syarat ada parpol lain yang kemarin mengusung calon di Jakarta, kini mau mengusung Anies. Sebab, hingga kini, baru tiga parpol, yakni Partai Buruh, Ummat, dan Hanura, yang belum memutuskan mengusung satu pun pasangan calon.
Ia menyayangkan, ketiga parpol tersebut masih belum cukup mengusung Anies Baswedan ke KPU karena perolehan suaranya belum mencukupi.
“Memang, menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pilkada, pasangan calon tidak bisa mengundurkan diri, dan partai yang mengajukan tidak bisa mengundurkan diri,” imbuh Said.
“Betul. Tapi harus dicek dulu konteks hukumnya, yang dimaksud mengundurkan diri itu apa? Misalnya, kemarin ada satu parpol yang mengusung pasangan calon. Hari ini, bersama Partai Buruh, mereka mengusung Pak Anies,” imbuhnya.
Said menjelaskan, Pasal 12 ayat 1 PKPU nomor 8 menyebutkan, apabila suatu parpol peserta pemilu mengusulkan lebih dari satu pasangan calon, maka KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota akan melakukan klarifikasi kepada parpol peserta pemilu di tingkat pusat melalui KPU.
“Kalau memang tidak bisa, ngapain dibuka ruang,” katanya.
Sementara itu, Sekjen Partai Buruh, Ferri Nuzarli, ngotot mengawal pemerintahan terpilih hingga 2029. Partai Buruh, lanjutnya, masih berunding dengan parpol lain.
“Yang berusaha terus kita kawal sampai malam ini pukul 23.59 WIB. Kita masih berunding terus, konsolidasi dengan parpol lain. Bagaimana dengan Pak Anies. Kita harapkan, demi demokrasi, kita terus dorong Pak Anies yang bisa dapat kursi atau suara,” jelasnya.
Dia menegaskan, upaya ini mewakili rakyat Jakarta. Kalau aspirasi rakyat tidak didengar, partainya siap jadi oposisi.
“Kami Partai Buruh ada di kubu oposisi di DKI. Kami tidak menghargai, tidak mencalonkan, dan tidak mendukung partai mana pun. Kami bersama rakyat DKI, bersama rakyat DKI yang sedang mengawal terus pemerintahan di DKI sampai 2029 dan terus mengawal pilkada ini sampai hari pencoblosan,” tegasnya.
“Kami akan berjuang bersama Pak Anies, kami terus mengawal pemerintahan, di luar pemerintahan terus mengawal pemerintahan ini sampai nanti di 2029,” imbuhnya.
Ia juga berharap pada pemilu 2029, Partai Buruh terus berjuang agar demokrasi berjalan dengan baik dan lancar.
“Kami berharap pada pemilu berikutnya di 2029 Partai Buruh terus berjuang, bagaimana demokrasi ini berjalan kami juga berdoa agar Partai Buruh yang kecil ini betul-betul beranak pinak. Kami bersama rakyat lihat saja perkembangan selanjutnya,” tukasnya. (DJP)
Discussion about this post