Daily News | Jakarta – Anies Baswedan memberikan gestur simbolis saat menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-52 kepada PDI Perjuangan (PDIP). Aksi ini menarik perhatian publik, karena merupakan pendekatan yang inklusif dan harmonis dalam menghadapi perbedaan politik di masa lalu.
Dosen senior Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Profesor Dr. Heru Kurnianto Tjahjono, berbagi pemikiran mendalamnya tentang gestur politik Anies. Ia menegaskan bahwa ucapan selamat tersebut bukan sekadar formalitas politik, tetapi cerminan kedewasaan mental seorang pemimpin.
“Dari perspektif perilaku organisasi, hal ini menunjukkan Anies Baswedan adalah pemimpin yang berpikiran terbuka, menghargai pandangan yang berbeda, dan menunjukkan pengendalian diri yang matang,” kata Prof. Heru kepada KBA News, Rabu, 15 Januari 2025.
Pemimpin yang Matang Secara Mental
Menurut Prof. Heru, tindakan Anies tidak hanya menunjukkan kedewasaan berpolitik, tetapi juga mencerminkan filosofi kepemimpinan yang berfokus pada kerukunan dan keberagaman. “Perbedaan pandangan tidak lagi menjadi sumber konflik, tetapi menjadi peluang untuk berdiskusi dari berbagai sudut pandang. Itulah ciri pemimpin yang dewasa,” jelasnya.
Pakar kepemimpinan dan perilaku organisasi di UGM dan UMY itu menambahkan, tindakan Anies juga menegaskan bahwa kepentingan bersama harus diutamakan daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Pendekatan ini menjadi relevan terutama dalam meredam polarisasi politik.
Keakraban Anies Baswedan dengan PDIP dan sejumlah tokohnya, termasuk Ahok, menurut Prof. Heru, menjadi bukti bahwa dalam interaksi politik, nilai-nilai bersama dapat menjadi ikatan yang lebih kuat daripada perbedaan ideologi.
“Dialah pemimpin yang melihat kepentingan bangsa dalam lingkup yang lebih luas, melampaui sekat-sekat politik. Anies menunjukkan bahwa kerukunan dapat dibangun atas nilai-nilai bersama, seperti persatuan dan keadilan,” pungkasnya.
Pesan Anies: Tegakkan Kedaulatan dan Persatuan
Seperti terlihat dalam video yang diunggah di akun Facebook pribadinya, Anies menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada PDIP dengan pesan yang sarat makna. Ia menggambarkan PDIP sebagai “rumah besar perjuangan kaum Marhaen” dan simbol pengabdian kepada rakyat.
“Kami mengucapkan selamat ulang tahun kepada PDI Perjuangan, partai yang menjadi rumah besar perjuangan kaum Marhaen, simbol pengabdian kepada rakyat, dan pengawal ideologi Pancasila di republik ini,” kata Anies, seperti dikutip KBA News.
Ia juga mengajak semua pihak untuk terus berjuang membangun Indonesia yang berdiri sendiri, dengan semangat Trisakti: berdaulat dalam politik, mandiri dalam ekonomi, dan berkebudayaan.
“Sekali lagi, selamat ulang tahun untuk PDI Perjuangan. Mari teruskan langkah kita untuk Indonesia,” pungkas Anies.
Sikap Anies yang memberikan ucapan selamat kepada PDIP bukan hanya sekadar aksi politik, tetapi juga pesan untuk membangun kerukunan di tengah keberagaman bangsa. Di tengah situasi politik yang kerap diwarnai ketegangan, aksi ini menunjukkan bahwa perbedaan tidak seharusnya memutus komunikasi, tetapi justru menjadi ajang untuk memperkaya diskusi dan mempererat persatuan.
“Pemimpin yang dewasa adalah pemimpin yang mampu menjaga kerukunan di tengah perbedaan dengan tetap teguh pada nilai-nilai yang dijunjung tinggi,” tegas Prof. Heru.
Melalui sikap ini, Anies Baswedan tidak hanya menunjukkan kedewasaan politiknya, tetapi juga memberi harapan bahwa kepemimpinan yang inklusif dan harmonis dapat menjadi solusi atas tantangan bangsa. (DJP)
Discussion about this post