Daily News | Jakarta – Hasil real count Pilgub Jakarta 2024 menunjukkan pasangan Pramono Anung dan Rano Karno berhasil meraih kemenangan dalam satu putaran. Dengan perolehan suara 50,068 persen, pasangan ini mengungguli pesaing utama mereka, Ridwan Kamil (RK). Dukungan Anies Baswedan dianggap menjadi faktor signifikan yang mengubah peta politik di Jakarta.
Budi Kohar, jurnalis senior Media Indonesia, dalam podcast Ordal berjudul “Ternyata Anies Masih Menyala” di kanal YouTube Media Indonesia, menjelaskan bahwa kemenangan Pram-Rano berdasarkan real count yang diunggah oleh KPU melalui formulir C1 KWK. Formulir ini adalah dokumen resmi dari setiap TPS di Jakarta.
“Data dari 14.835 TPS menunjukkan Pram-Rano memperoleh 50 persen plus 2.943 suara. Artinya, tidak diperlukan putaran kedua,” katanya dikutip oleh KBA News, Selasa, 3 Desember 2024.
Menurut dia, deklarasi kemenangan yang sudah dilukan Pramono-Rano bukan klaim tanpa dasar. “Deklarasi tersebut tentu tidak mengada-ada, melainkan berdasarkan data dari saksi TPS dan yang diunggah KPU,” jelas Budi.
Jaka Budi Santoso, jurnalis senior lainnya, menyoroti peran besar Anies Baswedan dalam kemenangan Pram-Rano. Berdasarkan survei sebelumnya, jika Anies resmi mendukung pasangan ini, suara Ridwan Kamil diprediksi akan turun dari 51 persen menjadi sekitar 40 persen.
“Faktanya, hasil real count KPU selaras dengan prediksi survei. Pram-Rano naik ke kisaran 50-51 persen, sementara RK berada di 39-40 persen. Ini membuktikan bahwa efek Anies nyata dan signifikan,” ungkap Jaka.
Menurut dia, pengaruh Jokowi kalah dibanding Anies di Jakarta, faktanya memang seperti itu. “Mungkin Anies di luar Jakarta tidak terlalu besar pengaruhnya, tapi kalau di Jakarta punya pengaruh yang sangat signifikan,” jelasnya.
Anies Baswedan yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan tingkat kepuasan publik hingga 80 persen, memiliki basis loyal yang kuat di ibu kota. Jaka menyebut, pemilih di Jakarta cenderung rasional dan sensitif terhadap isu demokrasi.
“Ketika Anies memberikan dukungan ke Pram-Rano, warga Jakarta yang mengutamakan demokrasi ikut berpihak pada pasangan ini. Mereka tidak ingin pilkada ditunggangi oleh kekuasaan,” tambah Jaka.
Kemenangan Pram-Rano dalam satu putaran juga dianggap sebagai kemenangan demokrasi. Dalam pandangan Budi Kohar, hal ini mencerminkan bahwa masyarakat Jakarta menolak intervensi kekuasaan dalam pilkada.
“Ini kemenangan bagi mereka yang percaya bahwa demokrasi harus dirawat dan tidak boleh terkoptasi oleh kekuasaan. Pemilih di Jakarta menunjukkan rasionalitas mereka dengan mempertahankan demokrasi,” tegas Budi.
Hasil resmi Pilgub Jakarta 2024 akan diumumkan oleh KPU pada pertengahan Desember. Namun, data real count yang ada telah memberikan gambaran kuat bahwa Pram-Rano telah memenangkan hati warga Jakarta dalam satu putaran. (HMP)