Daily News | Jakarta – Jawara Betawi yang berada di Jakarta dan sekitarnya tetap utuh dan terpadu mendukung Anies Baswedan. Walaupun Anies gagal menjadi Cagub Jakarta, sikap para jawara tidak berubah. Tetap konsisten dan konsekuen dalam jalur Perubahan seperti yang diperjuangkan oleh Anies Baswedan.
Ketua Jawara Betawi se-Jabodetabek Haji Hasan Basri yang juga terkenal dengan panggilan Abah Cacang menyatakan hal itu kepadan KBA News, Senin, 7 Oktober 2024 memberikan sikap atas perkembangan politik yang berkaitan dengan Pilkada Jakarta setelah Anies digagalkan maju. “Kita tetap konsisten bersama Anies. Jawara Jakarta tidak tergoda untuk berkhianat.”
Abah Cacang yang bertempat tinggal di Rawa Belong, Jakarta Barat saat ini merupakan ketua atau orang yang diikuti oleh sekitar 700 Jawara yang ada dan terdaftar di Betawi. Dia juga menjadi Panglima Brigade Jawara Betawi 411. Gerakan 411 adalah aksi unjukrasa yang dilakukan pada November 2015 yang memprotes pernyataan Gubernur Jakarta Ahok yang dinilai melecehkan Al-Qur’an.
Aksi unjukrasa itu sangat besar di bawah pimpinan Habib Rizieq Shihab di Monas yang melibatkan massa yang sangat besar. Lebih dari dua juta massa yang hadir. Dengan akibat yang dahsyat, yaitu Ahok kalah dalam Pilkada Jakarta tahun 2017 dan dijatuhi hukuman karena dinyatakan bersalah melecehkan Al-Qur’an.
Brigade Jawara Betawi 411 itu sampai sekarang masih aktif dan rutin memberikan tanggapan atas situasi politik di Jakarta. “Kami para Jawara selalu berusaha berada di pihak yang benar dalam situasi politik dan kemasyarakatan yang terjadi di wilayah Jakarta. Kami tetap bersama Anies karena kami yakin dia adalah pemimpin yang ikhlas dan amanah dalam berjuang untuk rakyat,” katanya.
Sudah ada pedoman
Menyikapi tentang siapa yang akan dipilih dalam Pilkada Jakarta mendatang, dia menyatakan Tripilar masyarakat Jakarta sudah mengeluarkan pedoman. Tripilar itu terdiri dari Forum Persaudaraan Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan Persaudaraan 212 telah mengeluarkan pedoman bagi warga Jakarta untuk menentukan hak pilihnya dalam Pilkada mendatang.
“Kami para Jawara memutuskan berpedoman pada Fatwa Tripilar itu, pada poin keempat, yaitu tidak mendukung semunya dan tidak memilih semua. Bahwa kami konsisten untuk bersama Pak Anies. Kami akan melakukan Gerakan Coblos Semua (Gercos). Itu sebagai tanda bahwa tidak satupun dari pasangan calon itu kami tolak atau kami terima,” katanya.
Gerakan itu ditetapkan sebagai sikap resmi para jawara hingga ada keputusan lain. Mereka saat ini sedang menunggu hasil uji materi (Judicial Review) atas UU tentang Pilkada Jakarta. Para penguji meminta MK untuk mengizinkan adanya kotak kosong di TPS untuk mengakomodasi sikap warga yang tidak mempunyai pilihan atas Paslon yang ada.
“Jika MK memutuskan membolehkan adanya kotak kosong di TPS maka dipastikan kami menjatuhkan pilihan kepada kotak kosong. Kita berharap MK mengabulkan kotak kosong dengan konsekuensi jika pemilih kotak kosong itu melebihi 50 persen dari suara yang masuk maka Pilkada harus diulang. Itu bentuk perlawanan kami atas rezim yang telah memblok dan menghambat pak Anies,” demikian Haji Hasan Basri atau Abah Cacang. (DJP)