Daily News | Jakarta – Rencana Anies Baswedan mendirikan organisasi masyarakat (ormas) atau partai politik (parpol) untuk mengakomodasi semangat perubahan yang semakin membesar di Indonesia saat ini terus menuai sambutan dari masyarakat.
Karena rakyat Indonesia tetap menaruh harapan kepada Anies agar ke depan bisa memimpin Indonesia. Sehingga diharapkan partai ini menjadi kendaraan politiknya untuk mengikuti kontestasi pemilu berikutnya dengan tidak tergantung kepada partai orang lain lagi.
Sehingga pengalaman pada Pilgub Jakarta 2024 ini di mana Anies ditinggalkan partai-partai pendukungnya yang membuatnya tidak bisa berlayar tidak terulang kembali di kemudian hari.
“Banyak yang bersimpati kepada Anies pascapenetapan Pilgub Jakarta yang tidak didukung oleh partai koalisi saat pilpres 2024 kemarin, yaitu NasDem, PKB, dan PKS,” jelas aktivis senior Guntur Siregar kepada KBA News Selasa, 3 September 2024.
Namun dia menilai mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sebaiknya tidak mendirikan partai baru. Menurutnya, Anies lebih baik memimpin partai-partai yang sudah ada saat ini. Karena partai-partai yang dimaksud ini juga menunjukkan simpati yang sama kepadanya.
“Salah satunya saya dihubungi teman-teman kader Pemuda Pancasila supaya Pak Anies jadi ketua umum (ormas) Pemuda Pancasila atau jadi ketua umum Partai Patriot,” sambung mantan Sekjen Pro Jokowi (Projo) yang beberapa tahun belakangan, terutama sejak Pilpres 2024, menjadi pendukung Anies Baswedan ini.
Atau, dia melanjutkan, Anies memimpin Partai Buruh. Karena dalam sebuah podcast di kanal Youtube Akbar Faizal, Presiden Partai Buruh Said Iqbal juga menyampaikan hal yang sama. Iqbal mengajak Anies untuk memimpin Partai Buruh.
“Itu tanda simpatik teman-teman kepada Anies Baswedan. Luar biasa simpatik publik pada Pak Anies,” kata Guntur menekankan.
Dia menambahkan dengan memimpin partai yang sudah eksis saat ini, Anies dan tim tidak perlu repot lagi menyiapkan berbagai persyaratan pendirian partai termasuk membentuk struktur partai sampai daerah. “Karena izin Kemenkumham sudah ada dan struktur sampai daerah pun sudah pasti ada,” demikian Guntur Siregar.
Partai Patriot merupakan salah satu peserta pada Pemilu 2009 lalu. Partai ini dilahirkan ormas Pemuda Pancasila sehingga ketua umumnya, sama-sama Japto Soerjosoemarno. Anies sendiri resmi terdaftar sebagai anggota ormas Pemuda Pancasila sejak 1 Oktober 2022 lalu.
Sementara Partai Buruh merupakan peserta Pemilu 2024 ini namun tidak lolos parliamentary treshold sehingga saat ini tidak memiliki kursi di DPR RI. Partai Buruh merupakan penggugat UU Pilkada ke MK yang menjadi sorotan sepekan jelang pendaftaran kepala daerah pada Pilkada serentak 2024 ini.
Berkat gugatan tersebut, MK melalui putusan nomor 60 tahun 2024 menurunkan ambang batas pencalonan kepala daerah menjadi 6,5 10 persen suara hasil pemilu legislatif DPRD tergantung jumlah pemilih di masing-masing daerah, dari sebelumnya 20 persen kursi di DPRD atau 25 persen suara hasil pemilu.
Karena tidak cukup suara untuk mengajukan sendiri, Partai Buruh langsung menggalang koalisi untuk mendukung Anies agar bisa maju pada Pilgub Jakarta 2024. Namun upaya Partai Buruh tersebut kandas. Karena Anies gagal berlayar, Partai Buruh pun memutuskan absen pada momentum Pilkada Jakarta 2024 ini.
(DJP)?
Discussion about this post