Daily News | Jakarta – Pembentukan kabinet seharusnya tidak sekadar menjadi ajang bagi-bagi kekuasaan kepada para pendukung, melainkan untuk membangun soliditas dan memaksimalkan kinerja pemerintahan
udah satu tahun Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memimpin pemerintahan, kabinet gemuk yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dinilai belum memberikan hasil positif yang signifikan.
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, menyayangkan kondisi tersebut. Menurutnya, struktur kabinet yang gemuk justru membebani anggaran negara tanpa diimbangi dengan kinerja yang optimal.
“Kabinet dengan jumlah obesitas dan bongkar pasang anggota kabinet belum menunjukkan arah yang baik dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” kata Fernando kepada KBA News, Kamis, 23 Oktober 2025.
Fernando menilai, Prabowo dan Gibran tengah berpacu dengan waktu untuk menuntaskan berbagai janji politiknya melalui kabinet besar tersebut. Namun, selama hampir satu tahun masa pemerintahan, Prabowo dinilai lebih banyak menghabiskan waktu untuk konsolidasi politik dibanding merealisasikan program konkret.
Selain itu, ia juga menyoroti lemahnya kemampuan pemerintah dalam menyelesaikan berbagai persoalan nasional. Menurutnya, hal itu tampak jelas ketika terjadi kerusuhan pada Agustus lalu yang tidak mampu diatasi secara efektif oleh pemerintah.
“Di sisa masa jabatannya yang masih empat tahun lagi, Presiden Prabowo harus fokus dan sungguh-sungguh bekerja untuk merealisasikan janji-janji politiknya,” ujar Fernando.
Fernando menegaskan, pembentukan kabinet seharusnya tidak sekadar menjadi ajang bagi-bagi kekuasaan kepada para pendukung pasangan Prabowo–Gibran pada Pilpres 2024, melainkan untuk membangun soliditas dan memaksimalkan kinerja pemerintahan.
Ia juga meminta agar Presiden Prabowo menghentikan praktik politik balas budi dengan memberikan jabatan publik berdasarkan kedekatan politik, tanpa mempertimbangkan kompetensi dan profesionalitas individu.
“Saya melihat belum ada kementerian atau lembaga yang kinerjanya sudah dapat memuaskan masyarakat,” pungkas Fernando. (DJP)





























